Dalam catatannya, sepanjang tahun 2015, Jakarta Selatan menjadi kawasan paling rawan pencurian kendaraan bermotor dengan 433 pencurian atau 21 persen dari total pencurian ranmor di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Wilayah rawan kedua adalah Jakarta Pusat dengan 322 pencurian (15 persen) serta Jakarta Timur dengan 288 pencurian (14 persen).
Ruang publik juga tidak luput dari incaran, yakni kawasan Pelabuhan Tanjung Priok (3 persen) dan Bandar Udara Soekarno-Hatta (1 persen).
Jual lewat SMS
Di tempat lain, di perbatasan Jakarta Barat (Jakbar) dan Kota Tangerang, enam bulan terakhir ini telah tumbuh generasi baru pencuri sepeda motor.
Mereka umumnya berusia 18-25 tahun, hanya lulus SD atau SMP. Mereka beroperasi dengan pola lama, yakni membentuk kelompok ad hoc, lalu bubar setelah operasi selesai dan seterusnya.
"Yang baru adalah cara mereka menjual sepeda motor. Kini, para pelaku tak lagi melempar sepeda motor curian ke kawasan Pantura, seperti Kerawang, Cirebon, Indramayu, atau Pandeglang, Banten. Cukup dari Jakbar ke Tangerang atau sebaliknya dari Tangerang ke Jakbar," papar Kepala Unit Reskrim Polsek Kalideres, Jakbar, Ajun Komisaris Mohammad Choiri, kemarin.
Selain itu, lanjut Choiri, proses kejahatan berlangsung lebih cepat. Subuh mencuri, siang sepeda motor sudah "terlipat" jadi uang.
"Kami mencuri dari pukul 01.00 sampai pukul 03.00, lalu tidur. Waktu kawan membangunkan kami, uang tunai hasil penjualan sepeda motor sebesar Rp 400.000 atau Rp 2 juta, sudah ada di ranjang kami," ungkap tersangka S (25). Luka tembak di kaki kirinya masih dibalut perban.
Dalam sepekan, ia tiga kali mencuri. Rekannya, A (23), mengaku, dalam empat bulan mampu menjual 25 sepeda motor.
"Sepeda motor curian dijual lewat SMS (layanan pesan singkat)," ucapnya. Penjualan lewat SMS inilah yang mempercepat proses barang curian terlipat jadi uang.
"Umumnya, kami dapat Yamaha Mio. Tim pemetik bisa mendapat Rp 400.000. Tapi, kalau kami bisa dapat Suzuki Satria Fu, per orang bisa dapat Rp 2 juta," ucap tersangka Ag (18) yang juga sering menjadi joki balapan liar di kawasan ring road.
Ketiga tersangka mengaku, separuh sepeda motor curian dimanfaatkan untuk balapan liar, sedangkan sisanya dibeli penduduk pinggiran untuk cari nafkah. (Windoro Adi)
---
Artikel ini sebelumnya dimuat dalam Harian Kompas, edisi 7 Maret 2016, dengan judul "Kunci dengan Remote Control Tak Jamin Kendaraan Anda Aman."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.