Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Setengah Hati Maju lewat Jalur Independen

Kompas.com - 08/03/2016, 09:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kompas TV Calon Kuat Penantang Ahok – Satu Meja Eps 132 Bagian 2

"Mereka bertanya, Pak Djarot berani berhenti enggak dari partai kalau tidak dapat dukungan dari PDI-P? Saya katakan, Pak Djarot pasti dapat dukungan dari PDI-P, tapi mereka (Teman Ahok) maunya apa? (PDI-P) dukung (bukan usung)," kata Ahok.

Ia menyebutkan bahwa dalam pertemuan itu Teman Ahok bersikeras meminta nama calon wakil gubernur selain Djarot agar bisa mengajukan Ahok di jalur independen. Ia lalu mempersilakan Teman Ahok mengisi nama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, sebagai calon wakil gubernur.

"Kalau kalian bisa penuhi mengisi ulang nama wagub, ya silakan masukin nama Heru. Mereka akan mulai edarkan dukungan untuk saya dan Heru," kata Ahok.

Tak hanya karier Ahok, karier Heru juga disebut Ahok berada di ujung tanduk. Sebab, Heru harus mengundurkan diri dari PNS DKI untuk dapat maju pada Pilkada DKI 2017. Ahok menargetkan pengunduran diri Heru sebagai PNS rampung pada Juni.

Bagai buah simalakama

Kini Ahok berada di posisi sulit. Demi menumbuhkan kepercayaan anak muda kepada politisi dan PNS, Ahok memilih ikut bersama Teman Ahok. Meskipun risiko tidak ikut dalam pertarungan Pilkada DKI 2017 menjadi lebih besar jika dibanding akan diusung partai politik.

Ahok mengibaratkan partai politik seperti sebuah mobil yang sudah siap melaju. Namun, Teman Ahok mengibaratkan diri mereka seperti teman yang mendampingi Ahok di dalam sebuah bus.

"Ini ibaratnya sama Teman Ahok apa, tahu enggak? Ibarat gue sudah punya istri (Djarot), enggak ada masalah, eh lu (Teman Ahok) suruh gue cerai, kawin sama orang lain (Heru). Lu orang gimana sih? Itu aja sebetulnya," kata Ahok.

Ahok mengatakan akan berangkat dengan mobil partai jika Teman Ahok tidak bisa mengumpulkan seluruh persyaratan yang diajukan Ahok hingga Juni. Namun, Ahok kembali menyebut tidak ingin menyia-nyiakan perjuangan relawan serta ratusan ribu warga yang telah memberi fotokopi KTP-nya.

"Ini pertama kali dalam sejarah, Teman Ahok jual kaus tuh dapat duit Rp 2 miliar lebih lho untungnya untuk modal usaha. Ini enggak gampang, makanya saya berkorban tanda kutip buat mereka," kata Ahok.

"Tapi kalau (persyaratan) enggak terkumpul, semua partai marah sama saya. Lebih baik tanding tanpa Ahok lebih seru kan? Saya sih sudah siapin mental saya. Aku mah udah pasrah sekarang," kata Ahok dengan wajah pasrah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com