Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Sikap Tenang dan Tawa Terpidana Kasus UPS Selama Persidangan

Kompas.com - 11/03/2016, 10:37 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap terpidana kasus korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) Alex Usman selalu tenang selama proses persidangan. Ketika duduk di kursi terdakwa saat mendengar tuntutan jaksa, Alex tidak banyak mengeluarkan respon setelah tahu dia dituntut 7 tahun penjara.

Setelahnya, dia meladeni pertanyaan wartawan dengan cukup tenang dan dengan perkataan yang jelas, tidak bergetar. Hal yang sama juga terjadi saat dia divonis 6 tahun penjara oleh hakim.

Alex tidak mempersoalkan vonis yang diterimanya. Dengan mantap, Alex memutuskan untuk menerima putusan hakim.

"Setelah berdiskusi dengan tim kuasa hukum, saya memilih menerima vonis tersebut," ujar Alex di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur  Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (10/3/2016).

Saat sidang masih beragendakan pemeriksaan saksi-saksi, Alex juga terlihat santai duduk di samping pengacaranya. Terkadang, dia tertawa kecil dan tersenyum mendengar keterangan saksi.

Sikapnya selama persidangan seolah tanpa beban meskipun sudah dinyatakan menjadi terdakwa salah satu kasus korupsi. Bagaimana Alex bisa setenang itu dalam menghadapi sidang?

"Sebagaimana di tuntutan dan vonis, terbukti bahwa tidak ada uang Rp 1.000 pun yang mengalir kepada saya," ujar Alex Usman, Kamis.

Ia mengatakan fakta tersebut membuat dia tenang karena artinya dia tidak ikut menikmati kerugian negara itu. Ia meyakini bahwa apa yang dia lakukan sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) sudah sesuai dengan mekanisme.

"Di sidang kan terungkap dan jaksa mengakui saya engga menerima apapun. Itu yang buat saya tenang," ujar Alex.

Alex merasa hanya melakukan tugasnya sebagai PPK yaitu menentukan HPS (harga perkiraan sendiri). Alex mengatakan kewajibannya itu sudah dia lakukan sesuai dengan prosedur.

"Soal hal lain seperti bagaimana lelangnya, itu kan ULP (unit layanan pengadaan) yang mengurus," ujar Alex.

Alex tidak menyangka jika di kemudian hari dia dianggap tidak cermat dalam menyusun HPS pengadaan UPS sehingga menimbulkan kerugian negara.

"Padahal saya sudah merasa membuat HPS itu dari sumber yang benar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Megapolitan
Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Megapolitan
Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Heru Budi Minta Anak Buahnya Tindak Tegas Pelaku Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Sebelum Kebakaran, Pencuri di Minimarket Depok Sempat Bakar Rokok Curiannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com