Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok "Curhat" ke Megawati soal "Ngotot"-nya Teman Ahok

Kompas.com - 12/03/2016, 18:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat bercerita kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengenai keputusannya untuk ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen.

Menurut Basuki, keputusan ini diambilnya tak lepas dari peran Teman Ahok yang ngotot mendukungnya dengan mengumpulkan data KTP sebagai syarat dukungan warga.

Basuki mengaku menceritakan hal ini ketika bertemu Megawati dalam KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI) beberapa waktu lalu.

Kepada Megawati, Basuki mengaku tak mau kehilangan kepercayaan dari kelompok relawannya itu. (Baca: Ahok Nyatakan "Teman Ahok" Akan Transparan Soal Anggaran).

Menurut Basuki, saat itu Megawati menanggapi ceritanya dengan mengaku paham akan langkahnya itu.

"Ibu Mega juga mengerti, saya sampaikan sama ibu kok," kata Basuki di Gedung Reformed Millenium Center Indonesia (RMCI), di Jalan Industri, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2016) sore.

Basuki menceritakan pembicaraannya dengan para relawan kepada Megawati.

Kepada relawan, pria yang dikenal dengan nama Ahok ini mengatakan bahwa jika dia ikut Pilkada bersama PDI-P, maka sama saja dengan mendapatkan tawaran menumpang Mercedes yang lengkap dengan sopir dan diantar sampai tujuan.

Sementara itu, apabila bersama relawan, Basuki mengibaratkan dengan naik bus, yang mesti turun-naik di sejumlah terminal.

"Terus anak-anak ini jawabnya pinter Bu, saya dibilang, ya naik mobil bagus bapak sendiri, kalau naik bus kan bareng masyarakat Pak, pilih masyarakat yang ramai dong Pak, masa kami sudah siapin, Bapak tolak," ujar Ahok.

"Nah anak-anak ini kayak gini Bu, ngeyel di rumah saya sampai 22.30 malem, ngotot, masa Bapak kami sudah kumpulin 770.000 (KTP) buat Bapak, kan Bapak bilang 1 juta, kami sanggup 1 juta lho. Kalau Bapak sudah tahu PDIP kasih, kenapa Bapak kasih kami, ya jujur dalam hati saya ya saya harus menghargai merekalah. Sekalipun saya kemungkinan bisa enggak ikut," ujar Basuki menirukan pernyataan Teman Ahok kepadanya saat itu.

Bagi Ahok, ini bukan soal keraguan apakah KTP dapat terkumpul atau tidak. Tetapi, ia tak mau mengecewakan perjuangan relawannya. (Baca: Fenomena "Teman Ahok", Saat Generasi Y Menolak Oligarki Parpol).

"Ya bagi saya bukan soal keraguan enggak ragu, bagi saya adalah tidak mau mengecewakan kepercayaan yang diberikan oleh anak-anak muda ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com