Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Ahok: Ayo Berlomba-lomba dalam Mengejar Kebaikan

Kompas.com - 11/03/2016, 14:48 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu deparpolisasi yang santer dibicarakan jelang Pilkada DKI Jakarta 2017, tidak menurunkan semangat Teman Ahok untuk membantu Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju secara independen. Mereka pun menolak disebut anti-parpol.

"Kami enggak ada masalah sama parpol. Cuma ini kan aspirasi masyarakat yang mau Pak Ahok maju independen," kata Juru Bicara Teman Ahok, Singgih Widiyastono kepada Kompas.com saat ditemui di kantornya, Kamis (10/3/2016).

Sejak Teman Ahok berhasil merebut hati Ahok, berbagai tudingan muncul dari partai politik. Terutama PDI-P yang sejak awal diisukan akan mengusung Ahok.

Ketua DPP PDI-P, Andreas Hugo Pareira, berpendapat buruk soal Teman Ahok. Dia mengingatkan Ahok soal manuver kelompok pendukungnya yang mayoritas diisi anak muda itu. 

"Ini kesannya mereka malah mau menjerumuskan Pak Ahok," kata Andreas saat dihubungi, Selasa (8/3/2016).

Sikap Teman Ahok untuk mengusung mantan Bupati Belitung Timur itu, lanjut Andreas, mengesankan seolah-olah ada ketidakpercayaan terhadap institusi parpol.

Padahal menurutnya, parpol merupakan instrumen penting dalam sistem demokrasi di Indonesia.

Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi juga menilai ada upaya deparpolisasi yang dibangun di Indonesia oleh Teman Ahok. Indikator itu, kata dia, adalah adanya upaya untuk meniadakan peran partai politik dalam pemilihan kepala daerah. 

Namun Teman Ahok menanggapi dengan santai. (Baca: PDI-P: Teman Ahok Mau Menjerumuskan Ahok)

"Lho yang bikin mekanisme maju secara independen kan mereka (DPR). Enggak salah dong kita. Sampai kita dibilang liberal segala lah," ujar Singgih.

Dukungan maju independen

Sejak Juli tahun lalu hingga kini hampir 800.000 KTP warga DKI Jakarta yang berhasil mereka kumpulkan, mereka tetap bersikeras untung mengusung Ahok secara independen. Singgih pun mengatakan tidak ada negosiasi untuk merelakan Ahok diusung oleh parpol.

"Ini KTP bukan seperti barang yang bisa dibeli. Ini aspirasi," ujar Singgih.

Dengan begitu besarnya basis dukungan yang mereka miliki, muncul kemungkinan mereka akan dijadikan relawan partai untuk mengusung Ahok. Namun, Singgih menyatakan pihaknya tidak akan menerima.

"Kalau sekedar mendukung tanpa syarat seperti Nasdem tentu tidak apa-apa. Tapi kalau mengusung, enggak lah," ucap Singgih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com