Berdasarkan polling Populi Center, Ahok kini memiliki elektabilitas tertinggi di antara kandidat lainnya, yaitu 52,2%. Dengan mantapnya Ahok untuk maju secara independen, sembilan fraksi parpol yang kini duduk di DPRD DKI Jakarta tentu segera menyiapkan lawan Ahok.
PDI-P sebagai pemegang kursi terbanyak pun mampu mengajukan calon gubernur sekaligus wakil calon gubernur dari partai mereka. Berbagai nama muncul seperti Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Ketua DPD DKI Jakarta Boy Sadikin. Namun PDI-P sendiri masih melakukan penjaringan dan belum memutuskan.
Dalam beberapa hari terakhir pun beberapa kali terjadi pertemuan antara petinggi-petinggi parpol. Koalisi menyiapkan pasangan untuk melawan Ahok menjadi salah kemungkinan tema pertemuan mereka.
"Pertemuan semacam ini rutin, biasa saja, bukan karena ada pilkada," kata Boy Sadikin saat ditemui di rumahnya bersama politisi lain, Selasa (8/3/2016).
Bakal calon gubernur Abraham Lunggana atau Haji Lulung yang juga hadir di pertemuan itu menampik bahwa pertemuan adalah soal koalisi.
"Ini pertemuan yang normatif saja. Tidak hanya konsolidasi ingin menjadi calon gubernur," kata Lulung. (Baca: Mengenal Lebih Jauh Teman Ahok)
Rapatkan barisan
Menanggapi sinyal Ahok yang maju secara independen akan digempur oleh koalisi partai politik pun tidak membuat gentar Teman Ahok.
"Ya kami siap-siap saja. Yakin menang. Kalau kami menyebutnya berlomba-lomba dalam kebaikan untuk membangun Jakarta," ucap Singgih.
Ia juga menepis klaim yang mengatakan elektabilitas Ahok rendah karena Ahok tidak disenangi "wong cilik". Klaim lain juga mengatakan Ahok yang maju secara independen tidak memiliki basis dukungan yang kuat di lapisan akar rumput seperti partai politik.
"Ah enggak, kalau mau ngomongin grass-root (akar rumput) banyak dari KTP yang kami terima itu warga Kampung Pulo yang sekarang di Rusun Jatinegara," kata Singgih. (Baca: Dari Mana Teman Ahok Mendapatkan Dana?)
Teman Ahok yang optimis akan menang pun kini makin semangat untuk mengumpulkan KTP hingga mencapai 1 juta. Verifikasi ulang juga akan mereka lakukan mengingat kini Ahok mantap menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai calon wakilnya.
"Mudah-mudahan Mei bisa terkumpul," ujar Singgih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.