Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Ahok: Ayo Berlomba-lomba dalam Mengejar Kebaikan

Kompas.com - 11/03/2016, 14:48 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

Berdasarkan polling Populi Center, Ahok kini memiliki elektabilitas tertinggi di antara kandidat lainnya, yaitu 52,2%. Dengan mantapnya Ahok untuk maju secara independen, sembilan fraksi parpol yang kini duduk di DPRD DKI Jakarta tentu segera menyiapkan lawan Ahok.

PDI-P sebagai pemegang kursi terbanyak pun mampu mengajukan calon gubernur sekaligus wakil calon gubernur dari partai mereka. Berbagai nama muncul seperti Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Ketua DPD DKI Jakarta Boy Sadikin. Namun PDI-P sendiri masih melakukan penjaringan dan belum memutuskan.

Dalam beberapa hari terakhir pun beberapa kali terjadi pertemuan antara petinggi-petinggi parpol. Koalisi menyiapkan pasangan untuk melawan Ahok menjadi salah kemungkinan tema pertemuan mereka.

"Pertemuan semacam ini rutin, biasa saja, bukan karena ada pilkada," kata Boy Sadikin saat ditemui di rumahnya bersama politisi lain, Selasa (8/3/2016).

Bakal calon gubernur Abraham Lunggana atau Haji Lulung yang juga hadir di pertemuan itu menampik bahwa pertemuan adalah soal koalisi.

"Ini pertemuan yang normatif saja. Tidak hanya konsolidasi ingin menjadi calon gubernur," kata Lulung. (Baca: Mengenal Lebih Jauh Teman Ahok)

Rapatkan barisan

Menanggapi sinyal Ahok yang maju secara independen akan digempur oleh koalisi partai politik pun tidak membuat gentar Teman Ahok.

"Ya kami siap-siap saja. Yakin menang. Kalau kami menyebutnya berlomba-lomba dalam kebaikan untuk membangun Jakarta," ucap Singgih.

Ia juga menepis klaim yang mengatakan elektabilitas Ahok rendah karena Ahok tidak disenangi "wong cilik". Klaim lain juga mengatakan Ahok yang maju secara independen tidak memiliki basis dukungan yang kuat di lapisan akar rumput seperti partai politik.

"Ah enggak, kalau mau ngomongin grass-root (akar rumput) banyak dari KTP yang kami terima itu warga Kampung Pulo yang sekarang di Rusun Jatinegara," kata Singgih. (Baca: Dari Mana Teman Ahok Mendapatkan Dana?)

Teman Ahok yang optimis akan menang pun kini makin semangat untuk mengumpulkan KTP hingga mencapai 1 juta. Verifikasi ulang juga akan mereka lakukan mengingat kini Ahok mantap menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai calon wakilnya.

"Mudah-mudahan Mei bisa terkumpul," ujar Singgih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Siswi SLB Diduga Dicabuli Teman di Kalideres, Disdik DKI: Sedang Kami Dalami

Megapolitan
Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Sekap Wanita “Open BO” di Apartemen Kemayoran, Pelaku Bawa Teman dari Kalbar

Megapolitan
Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Polisi Periksa Sejumlah Ahli untuk Mengungkap Kasus Pembunuhan Siswi SMK di Bogor

Megapolitan
BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

BNN Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Ada 10.472 Gram Ganja dan Puluhan Ekstasi

Megapolitan
Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Ada Motif Dendam di Balik Penyekapan Wanita “Open BO” Dalam Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com