Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Jauh Teman Ahok

Kompas.com - 10/03/2016, 11:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Teman Ahok, kelompok relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, menjadi sorotan belakangan ini.

Langkah kelompok relawan ini bahkan memengaruhi langkah politik PDI Perjuangan yang mengisyaratkan niatnya untuk mengusung Basuki ikut Pilkada DKI 2017.

Teman Ahok dan PDI-P seolah berebut mendapatkan hati Basuki. Di satu sisi, Teman Ahok memperjuangkan agar Basuki ikut Pilkada DKI melaui jalur independen.

Mereka telah mengumpulkan lebih dari 700.000 data KTP warga sebagai syarat dukungan untuk Basuki maju secara independen. (Baca: Dari Mana Teman Ahok Mendapatkan Dana?)

Sementara itu, PDI-P menolak untuk mengikuti langkah Teman Ahok. Meskipun demikian, sikap ngotot Teman Ahok ini membuat Basuki kagum.

Pria yang dikenal dengan nama Ahok itu menyamakan Teman Ahok dengan para pemuda yang menculik Soekarno dan Mohammad Hatta saat Peristiwa Rengasdengklok jelang proklamasi kemerdekaan 1945.

Ahok pun luluh dan bersedia ikut pilkada melalui jalur independen. Dia seolah menyerahkan nasibnya di tangan Teman Ahok.

Sebenarnya, siapakah Teman Ahok? Apa yang membuat mereka getol mendukung Sang Gubernur?

Dalam laman resminya, www.temanahok.com, kelompok relawan ini didirikan pada pertengahan 2015.

Kelompok ini muncul berangkat dari keinginan agar Ahok kembali memimpin DKI Jakarta.

Namun, di sisi lain, mereka khawatir Ahok tak bisa dengan mudah ikut pilkada karena mantan Bupati Belitung Timur itu tidak lagi tergabung dalam partai politik mana pun.

"Jalan yang paling mungkin bagi Ahok adalah maju melalui jalur non-partai," tulis Teman Ahok dalam laman resminya, www.temanahok.com.

Kelompok relawan ini digagas lima orang, yakni Amalia Ayuningtyas (23), Singgih Widiyastomo (22), Aditya Yogi Prabowo (24), Muhammad Fathony (24), dan Richard Handris Purwasaputi (23).

Dari lima orang ini, Amalia ditunjuk untuk sebagai juru bicara. Menurut Lia, begitu ia disapa, mereka berlima tidak memiliki afiliasi politik dengan kelompok mana pun.

Amalia belum lama ini lulus dari Jurusan Komunikasi Universitas Indonesia. Setelah lulus, dia sempat lima bulan bekerja sebagai account executive di salah satu perusahaan media.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com