Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Gerindra DKI Setuju Wacana Bersatunya Semua Parpol di Pilkada DKI, tetapi...

Kompas.com - 16/03/2016, 06:52 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik setuju dengan wacana bersatunya seluruh partai politik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

"Bahwa konteksnya komunikasi dengan seluruh partai harus terjalin, saya setuju untuk bersatu," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (15/3/2016).

Namun, bersatunya partai politik belum tentu berarti akan sama-sama berkoalisi dan mengusung pasangan cagub dan cawagub yang sama.

Taufik mengatakan untuk hal seperti itu harus ada pembicaraan lebih lanjut. Selain itu, hal yang dia tekankan adalah bersatunya partai politik harus dalam konteks membangun Jakarta yang lebih baik.

Dia yakin wacana ini tidak dibuat untuk menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI 2017.

"Ini konteksnya untuk bersama membangun Jakarta, kalau Ahok mah jatuh sendiri," ujar Taufik.

Wacana ini pertama kali muncul dari Ketua DPD PDI-P DKI Boy Sadikin. Boy selama ini terus menerima kedatangan tamu dari tokoh-tokoh politik berkaitan dengan Pilkada DKI 2017.

Tamu terakhir yang dia terima adalah dari pengurus DPW Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta yang hadir ke kediamannya di Jalan Borobudur, Menteng, Jumat (11/3/2016). Dia pun menjabarkan ada wacana untuk menyatukan semua partai di Jakarta dalam menghadapi Pilkada DKI 2017.

"Memang ada arah ke sana untuk menyatukan partai," ujar Boy. (Baca: Ada Wacana untuk Satukan Semua Parpol dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 )

Boy mengatakan alasannya adalah untuk melanjutkan pembangunan Jakarta secara berkesinambungan. Menurut Boy, membangun Jakarta harus bersama-sama.

Selain itu, membangun Jakarta juga tidak mungkin mementingkan ego masing-masing. Oleh karena itu, menyinergikan seluruh parpol merupakan upaya mempercepat pembangunan.

"Supaya lebih baik, kerjasama antar partai ke depan harus dibangun," ujar Boy. (Baca: Cyrus: Sulit Temukan Partai yang Bersedia Dukung Ahok untuk Pilkada )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com