Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Duka Kolonel Ontang Sudah Dipenuhi Kerabat dan Karangan Bunga

Kompas.com - 21/03/2016, 12:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Kolonel Ontang Roma Pangihutan Sitindaon salah satu korban tewas jatuhnya helikopter milik TNI Angkatan Darat jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171, sudah dipenuhi karangan bunga. Sejumlah kerabat pun terlihat datang silih berganti.

Pantauan Kompas.com, di rumah Kolonel Ontang yang berlokasi di Jalan Cempaka G 53 RT 15 RW 04 Komplek KPAD Cijantung 2, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (21/3/2016), para kerabat masih menunggu datangnya jenazah Kolonel Ontang.

Nampak, tenda untuk kerabat yang melayat didirikan di depan rumah. Sejumlah karangan bunga berjejer di pinggir jalan menjelang rumah duka.

Beberapa karangan bunga ucapan belasungkawa datang dari berbagai pihak, misalnya dari Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso, Wakil Kepala BIN Torry Djohar, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, dan sejumlah kalangan lainnya.

Kabarnya, jenazah Kolonel Ontang baru akan diterbangkan dari Palu menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Menurut informasi dari petugas yang berwenang, jenazah baru diterbangkan dari Palu," kata pihak keluarga memberi pengumuman sekitar pukul 11.50, di rumah duka, Senin siang. (Baca: Korban Kecelakaan Helikopter TNI Akan Diidentifikasi di Jakarta)

Kolonel Ontang merupakan salah satu korban tewas dalam kecelakaan helikopter yang merenggut 13 orang penumpangnya. Korban tewas yang dirilis Mabes TNI yakni ; Danrem 132/Tadulako Kol Inf Saiful Anwar, Mayor Inf Faqih, Kapten Dr. Yanto, Kolonel Inf Heri, Kolonel Ontang, dan Prada Kiki, Letkol Cpm Tedy, Kapten Cpm Agung, Lettu Cpn Wiradi, Letda Cpn Tito, Sertu Bagus, Serda Karmin, dan Pratu Bangkit. Kecelakaan helikopter itu sejauh ini diduga karena faktor cuaca.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI Tatang Sulaiman menyatakan, cuaca saat helikopter itu jatuh, dalam kodisi hujan.

"Penyebab kecelakaan sementara diduga karena faktor cuaca. Cuaca di sana mendekati pendaratan di stadium sepak bola di Poso itu dalam keadaan hujan," kata Tatang, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Minggu (20/3/2016) malam.

Tatang menyatakan, helikopter itu berangkat dari Desa Napu menuju Poso sekitar pukul 17.20. Namun, sekitar pukul 17.55, helikopter tersebut jatuh di atas perkebunan Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisi, Sulawesi Tengah Helikopter itu terbang dalam misi perbantuan untuk Polri di Poso.

Mabes TNI menyatakan, tim investigasi sedang dibentuk untuk mengungkap penyebab pasti jatuhnya helikopter tersebut. Dugaan awal penyebab jatuhnya helikopter itu yakni akibat faktor cuaca hujan.

Kompas TV Ini Kronologis Jatuhnya Helikopter TNI di Poso
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com