Sebagian tidak dapat menahan emosi dan merusak taksi. Ada yang melempar kaca depan taksi dengan batu. Ada juga yang menendang dan merusak kaca spion.
Aksi ini membuat sopir taksi itu keluar. Tak ayal, sejumlah pukulan dan tendangan dari sejumlah pengojek online sempat tertuju ke sopir itu.
Namun, rekan-rekannya menahan. Terlebih lagi, sopir itu bukan pengemudi taksi Blue Bird, melainkan taksi Sepakat.
"Jangan! Tahan! Taksinya bukan Blue Bird," ujar pengemudi Go-Jek yang menahan emosi rekan-rekannya.
"Yah, taksinya udah hancur, ternyata bukan Blue Bird," ujar seorang pengemudi ojek online, yang tadi terlihat melempar batu besar dan menghancurkan kaca samping taksi.
Aksi sweeping memang tampak ditujukan kepada taksi Blue Bird atau Express. Saat perusakan taksi Sepakat itu terjadi, sebenarnya ada taksi TransCab yang melintas. Namun, taksi TransCab itu lewat begitu saja tanpa hadangan pengojek online.
Termakan isu
Kekerasan yang dilakukan para pengojek online ini diakui sebagai reaksi atas kekerasan yang dilakukan sopir taksi terhadap rekan-rekannya.
Hal ini diakui seorang pengojek online yang mengaku bernama David. Menurut David, dia dan rekan-rekannya marah dan memutuskan untuk membalas ketika mendengar ada rekan pengendara online yang jadi korban.
"Kami semena-mena karena sopir taksi juga semena-mena. Teman kami jadi korban," ujar David.
Dia kemudian menuturkan, amarah para pengojek online ini bertambah ketika mendengar isu ada rekannya yang tewas.
"Saya dengar ada dua dari Grab Bike, di Gatot Subroto, sama di dekat Senayan," ujar David.
Namun, David mengaku tidak tahu mengenai kebenaran isu itu. Dia hanya mendapat kabar itu dari seorang teman.
Sementara itu, pengojek online lain yang mengaku bernama Yono tidak tahu mengenai informasi itu. Dia mengatakan, alasannya ikut konvoi dan men-sweeping taksi karena sekadar ikut-ikutan.
Alasan lain, menurut Yono, dia memutuskan menghentikan pekerjaannya sementara dengan alasan keamanan.
"Kalau saya ikut ambil sewa, takutnya jadi korban juga nanti, digebukin sopir taksi," ucap Yono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.