Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Taksinya Sudah Hancur, Ternyata Bukan Blue Bird..."

Kompas.com - 22/03/2016, 16:40 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Demonstrasi yang dilakukan ribuan sopir taksi, Selasa (22/3/2016), disertai aksi kekerasan yang menyebabkan sejumlah pengojek online menjadi korban.

Sontak, kekerasan itu menyebabkan para pengojek online naik pitam. Ratusan pengojek online pun turun ke jalan dan melakukan aksi sweeping untuk membalas kekerasan yang dilakukan terhadap kolega mereka.

Kompas.com mengikuti aksi sweeping yang dilakukan pengendara ojek online di sepanjang Jalan Prof Dr Satrio hingga Jalan KH Abdullah Syafii, Selasa siang.

Mulanya, aksi sweeping ini tidak terlihat ramai dan tampak hanya diikuti puluhan pengojek online. Kemudian, di jalan layang yang membentang di Karet Kuningan, dari arah Tanah Abang menuju Kampung Melayu, jumlah pengojek online itu semakin bertambah.

Beberapa pengojek online yang konvoi lalu mengajak sejumlah pengojek online yang berkerumun di depan dan di seberang Sampoerna Strategic Square.

Di sekitar lokasi ini, sempat terjadi aksi saling lempar batu antara para pengendara ojek online dan sopir taksi.     

"Wooi, yang ojek online, ayo ikut... kita ke Cawang," teriak salah satu peserta konvoi ojek online, mengajak para pengojek online yang masih berkerumun.

Ajakan ini pun disambut. Jumlah peserta konvoi semakin bertambah. Mereka kemudian mengendarai sepeda motornya ke arah Kampung Melayu, menuju Cawang, salah satu pul taksi Blue Bird berada.

Berburu taksi biru dan putih

Sepanjang jalan, para pengojek online ini terlihat mencari taksi yang melintas. Setiap ada mobil berwarna biru atau putih yang melintas, mereka segera merespons.

"Itu putih... (taksi) Express tuh."

Ucapan itu segera ditanggapi peserta konvoi sambil mencari mobil yang dimaksud, yang melintas di jalur sebaliknya.

Namun, yang dimaksud ternyata mobil pribadi. Para pengojek online yang siap menghadang pun membatalkan niatnya.

Di dekat pom bensin Shell, para pengojek online kemudian mendapatkan taksi berwarna hijau, Gamya. Taksi itu kemudian diberhentikan dan penumpang diminta untuk turun.

Dari konvoi pengojek online, terdengar ada nada provokasi untuk merusak taksi itu. Namun, aksi itu dengan cepat dapat diredam sejumlah rekannya.

"Bukan Blue Bird, bukan Express. Jangan dirusak, biar suruh lewat," ujar seorang pengojek online yang menahan amarah rekannya.

Konvoi kemudian terus bergerak mendekati ITC Ambassador. Di lokasi ini, biasanya terdapat beberapa taksi yang ngetem, tetapi kali ini terlihat kosong.

Para pengojek online yang berburu pun melanjutkan konvoi ke arah Kampung Melayu.

Di depan Kota Kasablanka, para pengojek online ini sempat menghentikan lajunya. Mereka masih mencari taksi Blue Bird atau Express yang biasanya terlihat. Namun, kali ini tidak terlihat ada taksi yang mangkal.

Bayu Galih Konvoi pengojek online saat melakukan sweeping taksi Blue Bird dan Ekspress di Jalan KH Abdullah Syafii, Selasa (22/3/2016) siang.
Para pengojek online yang kini mencapai ratusan motor itu berhenti hingga lima menit. Jika semula mereka ingin menuju Cawang, kini arah diubah ke Senayan.

Para pengojek online ini ingin menghampiri para sopir taksi yang berdemonstrasi di depan Gedung DPR.

Arah konvoi pun putar balik dan kembali menuju ke arah Kuningan. Saat iring-iringan bergerak di dekat underpass di bawah Jalan Rasuna Said, dari arah seberang jalan, terdapat keributan.

Para pengojek online di arah jalan sebaliknya ternyata menemukan taksi berwarna biru. Taksi biru dengan nomor polisi B 1662 TTC itu pun dihentikan. Penumpang dipaksa turun.

Para pengojek online lain semakin ramai berkerumun mengelilingi taksi yang baru keluar dari arah Episentrum tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLinko, Tegur Sopir Ugal-ugalan malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLinko, Tegur Sopir Ugal-ugalan malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com