Ya, hubungan Ahok dengan PDI-P memang tengah menjadi sorotan. Lantaran sikap Ahok yang memilih maju melalui jalur independen bersama relawan pendukungnya, "Teman Ahok", pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Sikap Ahok ini memunculkan kekecewaan beberapa pengurus PDI-P. Sebab, PDI-P lah yang mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012.
Meski terus disindir oleh Megawati dan pengisi acara lainnya. Namun Ahok menjadi orang pertama yang mendapat buku tersebut. Hanya sepuluh orang terpilih yang naik ke panggung dan menerima buku langsung dari Megawati.
Ahok pun terlihat terkejut ketika namanya dipanggil pertama kali oleh para penulis buku tersebut. Ia pun hanya tersenyum dan menyalami Megawati saat menerima buku tersebut.
Selain Ahok, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono dan mantan Wakil Presiden Boediono juga menerima buku yang menceritakan tentang perjalanan hidup Presiden RI kelima tersebut.
Megawati juga sempat menolak menyebut nama serta melihat Ahok ketika membuka lelang gotong royong. Ia menargetkan pengumpulan uang hingga Rp 2 miliar untuk membeli sebuah buku berukuran paling besar.
Berulangkali pembawa acara menghampiri Ahok, namun Megawati menolaknya.
"Kalau saya sebut yang satu itu (Ahok), saya akan di-bully lagi. Sudah sumbangan dia nanti belakangan," kata Megawati.
Hingga uang lelang terkumpul mencapai Rp 2,75 miliar, Megawati pun mengingat Ahok.
"Kan tadi ada yang saya bilang, 'Enggak... Enggak... Nanti saja'. Ya nanti terserah saja, tunggu tanggal mainnya," tutup Megawati yang langsung disambut sorak sorai tamu undangan.
Ahok pun tertawa mendengar isyarat kata penutup Megawati. Apakah kata penutup Megawati itu mengisyaratkan dukungan PDI-P untuk Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017?