JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik keyakinan Sandiaga Uno menjadi bakal calon gubernur DKI, ada sosok wanita yang selalu mendampingi dan memberinya semangat.
Ia adalah sang istri yang bernama Nur Asia. Saat suaminya berlatif futsal di Maestro Futsal, Kemayoran, Minggu (27/3/2016), Nur tampak mendampingi Sandiaga.
Kepada wartawan, Nur menceritakan awal mulanya Sandiaga diisukan sebagai bakal cagub DKI Jakarta. (Baca: Ahok Didukung Hanura, Sandiaga Uno Ucapkan Selamat ).
Mulanya, foto Sandiaga sempat dipasangkan dengan Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksan tahun lalu.
"Awalnya kita berdua ketawa-ketawa ya. Saya bilang, kamu kan pengusaha, biasanya workaholic terus kok harus mengurus politik," ujar Nur.
Sebelum hal itu, Nur dan Sandiaga ternyata sering bertukar cerita mengenai kondisi Jakarta.
Diam-diam, mereka berdua memimpikan Jakarta yang berkembang semakin baik. Namun, mimpi mereka seolah tinggal mimpi.
Sebagai pengusaha, Sandiaga hanya bisa mengabdi melalui perusahaannya saja. Hingga akhirnya, kata Nur, kesempatan untuk mewujudkan mimpi mereka akan Jakarta lebih baik itu tiba-tiba muncul.
Kesempatan itu datang dari Partai Gerindra yang menjadikan Sandiaga salah satu bakal calon gubernurnya.
(Baca juga: Jika Terpilih Jadi Gubernur, Sandiaga Akan Lanjutkan Program Ahok).
Kaget, itulah yang dirasakan Nur ketika itu. Namun, ia mencoba meyakinkan diri dan suaminya bahwa kesempatan baik itu harus diambil.
"Niatnya baik dan Tuhan kasih kelancaran. Dari situ dia mulai punya keyakinan kalau dia bisa. Sudah saatnya kita mengabdi. Masa kita lebih mentingkan keluarga sendiri dan mengabaikan warga Jakarta lain," ujar Nur.
Ditegur kerabat
Keputusan Sandiaga untuk mengambil kesempatan yang ditawarkan Gerindra tersebut mendapat teguran dari para kerabata.
Mereka mempertanyakan apa yang dicairi Sandiaga dengan terjun ke dunia politik.
"Ngapain sih Nur di politik, kan Sandi sudah jadi pengusaha? Tetapi saya bilang, maaf ya bukan (materi) itu yang kita cari, kita hanya merasa sudah waktunya untuk mengabdi," ujar Nur.
Selain itu, Nur juga mendapatkan protes dari anak-anak mereka soal keputusan ayahnya itu.
(Baca juga: Ibunda Sandiaga Uno Sempat Tak Relakan Anaknya Berpolitik).
Kata Nur, anak-anak menilai politik merupakan hal kotor. Mereka khawatir ayahnya akan terjebak dalam kondisi itu.
"Mereka bilang, Papa ngapain sih Pa mau ikut pilkada. Tetapi kan mereka anak-anak ya, kalau kita kasih tahu yang sebenarnya dan diberi pengertian akhirnya mereka mengerti. Mereka memang bilang, aduh ma politik kan jahat. Memang jahat, tetapi semua niatnya kita kan baik," tutur Nur.
Selama Sandiaga memiliki niat baik, Nur mengaku akan selalu mendukung suaminya itu.
Ia percaya bahwa suaminya bisa memberi kontribusi untuk memajukan Jakarta dengan menggunakan segudang pengalamannya, khususnya di bidang ekonomi.
"Jadi enggak ada yang kebetulan. Dia tau mana yang bisa dia lakukan, jadi enggak hanya janji," ujar Nur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.