Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertaruhan Jabatan Ahok dan Janji Habiburokhman Terjun dari Monas

Kompas.com - 29/03/2016, 08:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen diragukan sejumlah kalangan, termasuk Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman.

(Baca: Habiburokhman Siap Terjun dari Monas, Ahok Akan Sediakan Ambulans)

Melalui akun Twitter miliknya, Habiburokhman bahkan berjanji akan terjun dari Monas apabila kelompok relawan Basuki, yakni "Teman Ahok", berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP warga, yang merupakan modal bagi Basuki maju melalui jalur independen.

Basuki pun menanggapi santai pernyataan Habiburokhman tersebut.

Pria yang dikenal dengan nama Ahok itu mengatakan siap menyediakan ambulans untuk Habiburokhman yang akan terjun dari Monas. 

"Artinya apa? Satu pihak, itu menjawab mengapa saya menghargai 'Teman Ahok', sampai orang berani tukar nyawa, loncat. Berarti dia sebagai orang politik juga sadar betul bahwa tidak mudah mengumpulkan sejuta KTP lho," kata Ahok, di Balai Kota, Senin (28/3/2016) malam.

Sejauh ini, Ahok yakin bahwa relawannya mampu mengumpulkan 1 juta data KTP. Kendati demikian, jika relawannya gagal, Ahok tak mau ambil pusing.

"Kalau saya enggak dapat ya sudah, cuma tukar jabatan kan gampang. Enggak sampai tukar nyawa, daripada loncat dari Monas mati? Mungkin dia enggak ngerti teori gravitasi kali ya," kata Ahok tertawa.

Habiburokhman siapkan rompi oranye

Mendengar Ahok akan menyiapkan ambulans, Habiburokhman pun bereaksi. Ia meminta Ahok tidak perlu repot-repot menyediakan ambulans.

(Baca: Habiburokhman: Ahok Tak Usah Repot-repot Siapkan Ambulans, Lebih Baik "Fitting" "Rompi Oranye" Saja)

Sebab, Habiburokhman akan menyediakan rompi oranye terlebih dahulu kepada Ahok. Rompi oranye yang dimaksud Habiburokhman adalah rompi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Sebaiknya Ahok segera fitting rompi oranye saja karena penyidikan kasus RS Sumber Waras di KPK sepertinya akan segera dimulai," ujar Habiburokhman.

Ia pun membeberkan alasannya sehingga berani mengucapkan janji terjun bebas dari Monas.

Habiburokhman mengaku sering melihat booth "Teman Ahok" di pusat perbelanjaan yang selalu sepi peminat.

Selain itu, menurut dia, jumlah KTP yang disebarkan melalui situs web www.temanahok.com itu hanya klaim sepihak.

Langkah Ahok untuk mendapat dukungan partai politik juga dinilainya sebagai bentuk kepanikan.

Menurut dia, Ahok mulai melakukan lobi politik karena ragu relawannya dapat mengumpulkan 1 juta fotokopi KTP.

"Saya melihat kepanikan di wajah Ahok saat dia bilang siapkan ambulans," ujar Habiburokhman.

Ia juga meragukan Teman Ahok yang menurut dia enggan membuka data identitas warga yang menyumbangkan dukungannya melalui data KTP.

Respons Teman Ahok

Menanggapi pernyataan Habiburokhman untuk membuka data, Teman Ahok mengatakan bahwa pihaknya akan menutup rapat identitas para pengumpul KTP dukungan untuk Ahok.

(Baca: "Teman Ahok" Akan Tagih Janji Habiburokhman untuk Terjun dari Monas)

Penggagas Teman Ahok, Singgih Widyastomo, mengatakan bahwa identitas tersebut merupakan privasi yang harus dijaga.

Teman Ahok menyimpan formulir data KTP yang sudah berhasil mereka kumpulkan di sebuah safe house yang lokasinya juga dirahasiakan. "Karena ini kan masalah privasi," ujar Singgih.

Hingga saat ini, Teman Ahok sudah mengumpulkan sebanyak 322.172 fotokopi KTP dukungan untuk Ahok dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono ikut Pilkada DKI 2017. 

Target yang harus dipenuhi oleh Teman Ahok adalah 1 juta fotokopi KTP. Mereka menargetkan, 1 juta fotokopi KTP terkumpul pada bulan Juli mendatang.

Lantas, akankah 1 juta KTP itu terkumpul? Akankah Habiburokhman kemudian terjun dari Monas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com