Hasil survei yang dilakukan Charta Politika menunjukkan, sikap Partai Gerindra yang secara konsisten tidak mau mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berbanding terbalik dengan para pemilihnya.
Dari 400 responden yang disurvei Charta Politika, 13 persen memilih Gerindra sebagai partai politik untuk menyalurkan aspirasinya.
Namun, dari para pemilih Partai Gerindra itu, 51,9 persen di antaranya memilih Ahok menjadi calon gubernur DKI Jakarta. (Baca juga: Elektabilitas Masih di Bawah 70 Persen, Ahok Dinilai Politisi Gerindra Belum Aman).
Sisanya, 15,4 persen memilih Yusril Ihza Mahendra, sebanyak 5,8 persen memilih Sadiaga Uno, sebanyak 5,8 persen memilih Hidayat Nur Wahid, sebanyak 3,8 persen memilih Adhyaksa Dault, sebanyak 7,7 persen memilih calon lain, dan 5,8 persen tidak memilih atau tidak menjawab.
Pengumpulan data untuk survei itu dilakukan pada 15-20 Maret 2016 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan metode kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 400 responden yang tersebar di lima wilayah kota administrasi dan satu kepulauan di DKI Jakarta.
Survei ini dilakukan dengan menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error lebih kurang 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei ini dilakukan setelah Ahok mengumumkan bakal calon wakil gubernurnya, Heru Budi Hartono.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.