Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2016, 06:18 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mulai mengoperasikan pengumpan atau feeder bus Transjakarta yang berhenti di Stasiun Tebet hari ini, Senin (4/4/2016).

Pengoperasian ini bagian dari integrasi antara modal transportasi kereta rel listrik (KRL) dengan bus Transjakarta. Setidaknya, ada tiga koridor bus Transjakarta yang akan singgah di dekat Stasiun Tebet. Tiga koridor tersebut antara lain, koridor 5, koridor 6 dan koridor 7.

Direktur Utama PT KCJ, Muhammad Nur Fadhila mengungkapkan, ada rute tersendiri bagi penumpang KRL di feeder Transjakarta ini.

"Feeder menuju koridor 6 Transjakarta akan melewati flyover Saharjo, Jalan Casablanca, Jalan Rasuna Said, Jalan Dr Satrio, dan memutar balik di samping Gedung Sampoerna Strategic Square untuk kembali menuju Stasiun Tebet," kata Fadhil dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Sementara itu, untuk feeder menuju koridor 5 dan 7 dari Stasiun Tebet, bus akan menuju Kampung Melayu, masuk ke Koridor 5. Bus selanjutnya mengarah ke koridor 7 dengan melewati Jalan Jatinegara Barat, memutar di Kebon Pala menuju Jalan Jatinegara Timur, Terminal Kampung Melayu dan masuk koridor 7 dan ke Jalan Otista. Bus akan berputar arah di Bidara Cina untuk kembali menuju Stasiun Tebet.

Sementara itu, Manajer Komunikasi PT KCJ, Eva Chairunisa mengungkapkan setidaknya ada 22.500 penumpang KRL yang naik dan turun di Stasiun Tebet setiap harinya. Feeder ini diharapkan bisa membantu para penumpang KRL.

"Hal tersebut diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan para pengguna jasa KRL dari dan yang akan menuju Stasiun Tebet dengan menggunakan angkutan umum lainnya," ungkap Eva. (Baca: "Tolong Kursi Bus Feeder Diganti, Paha Saya Kejepit Sama Paha Orang Lain")

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Megapolitan
Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Megapolitan
Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Megapolitan
Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Megapolitan
Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Megapolitan
Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Megapolitan
Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

Megapolitan
Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Megapolitan
Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

Megapolitan
Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Megapolitan
KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com