Ia juga menilai feeder ini lebih aman dibandingkan dengan angkutan umum lainnya, seperti mikrolet.
Padahal, tarif mikrolet tidak jauh berbeda dengan feeder Transjakarta. "Pembayarannya seharusnya non tunai. Karena pengguna kereta sudah tidak pakai tunai.
Ada Mesin Tap
Hendra Saputra (25), salah seorang pramudi feeder Transjakarta mengatakan bahwa pembayaran feeder ini bisa dilakukan secara tunai dan non-tunai.
Pihaknya telah menyiapkan mesin tap di dalam bus. "Kalau cash dikasih tiket. Sedangkan non-tunai kan sudah ada mesinnya," tuturnya.
Diakuinya, penumpang feeder saat ini masih sepi. Sebab, kata dia, bus itu masih dalam tahap pertama pengoperasian.
"Memang masih sepi, apalagi sopirnya baru aplusan," tutur dia.
Rute Mikrolet S44 Dialihkan Lewat Fly Over
Dihubungi secara terpisah, Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi, Christianto mengatakan, pihaknya sudah menyiagakan petugas di tempat menurunkan penumpang feeder bus Transjakarta untuk membantu kelancaran berlalu lintas.
Di samping itu, spanduk imbauan juga dipasang di sekitar stasiun.
"Mikrolet 44 mulai besok bertahap akan dialihkan trayeknya. Untuk mendukung dan memberikan kelancaran feeder bus Transjakarta kami tempatkan anggota kami untuk pengaturan lalu lintas dan kami juga akan bantu sosialisasi kepada armada untuk menggunakan jalur atas (flyover)," kata Christianto.
Ia menyampaikan, rute baru ini diterapkan untuk mengurangi kemacetan di Stasisun Tebet akibat banyaknya mikrolet 44 yang ngetem di dekat stasiun.
"Dengan harga Rp 3.500 diharapkan feeder busway dapat diminati," ungkap Christianto.
Untuk tahap awal, 10 feeder Transjakarta mulai dioperasikan. Kendati demikian, jumlah feeder ini kemungkinan ditambah apabila memang banyak peminatnya.
(Bintang Pradewo).