Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: "Panama Papers" Sudah Jadi Kampanye Hitam, Mau Bagaimana Lagi?

Kompas.com - 06/04/2016, 13:54 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mencuatnya "Panama Papers" akhir-akhir ini menjadi kekhawatiran bagi pengusaha Sandiaga Uno, yang telah menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Meskipun sudah melepaskan jabatannya sebagai pimpinan perusahaan, nama Sandiaga tercatat sebagai pemilik perusahaan offshore dalam "Panama Papers", seperti yang diberitakan Tempo.co.

(Baca: Sandiaga Uno Siap Diperiksa Terkait Skandal "Panama Papers")

Sandiaga menganggap isu "Panama Papers" ini sebagai kampanye hitam bagi rencana pencalonannya.

"Ya ini sudah jadi black campaign (kampanye hitam), mau bagaimana lagi?" kata Sandiaga Uno saat ditemui di Makam Pangeran Jayakarta, Jakarta, Rabu (6/4/2016).

Namun, Sandiaga mengaku taat membayar pajak selama menjabat sebagai pimpinan Saratoga.

Ia pun mengaku tidak pernah melanggar hukum selama memimpin perusahaan tersebut.

"Yang saya bisa pastikan, tidak ada hukum yang dilanggar. Kewajiban pajak selalu dipenuhi selama saya pimpin," ujar Sandi.

Sandi tidak menampik bahwa pendirian perusahaan offshore kerap digunakan untuk mengemplang pajak atau mencuci uang.

"Saya sudah tahulah permainannya, biasa. Menurut saya, sudahlah, ini sudah 2016, enggak usah begitu-begitu lagi," kata Sandi.

Ia menyatakan siap membuka semua informasi mengenai perusahaan offshore yang dimilikinya.

(Baca: Sandiaga Uno Benarkan Perusahaannya Ada di "Panama Papers")

Ia menilai, ini merupakan hal penting dalam pencalonannya sebagai pejabat publik.

"Saya siap buka-bukaan, apalagi kalau nanti dicalonkan. Kita tunggu dulu hasil penjaringan Gerindra," kata Sandi.

Gerindra saat ini masih melakukan penjaringan dan rencananya pada akhir April akan mulai mengerucutkan nama bakal calon gubernur yang akan diusung. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com