Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2016, 07:16 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Yusril Ihza Mahendra jauh-jauh hari menegaskan bahwa dirinya hanya mau menjadi calon gubernur DKI Jakarta, bukan sebagai wakil gubernur. Pernyataan ini sekaligus sinyal kepada partai yang akan mendukungnya untuk tidak mencalonkannya sebagai wakil gubernur.

Dalam pertemuannya dengan bakal calon gubernur lainnya, Yusril kerap memberi sinyal siap dipasangkan dengan mereka. Beberapa bakal calon gubernur yang ia temui antara lain Sandiaga Uno, Boy Sadikin, dan Abraham Lunggana "Lulung".

Misalnya pertemuan Yusril dengan Sandiaga Uno beberapa waktu lalu di Condet, Jakarta Timur. Dalam pertemuan itu, Yusril memberi sinyal siap dipasangkan dengan Sandiaga jika ada koalisi partai yang mendukung.

"Saya kira tidak masalah. Itu nanti bergantung pada keputusan DPP Gerindra," kata Yusril pada acara pelantikan pengurus ormas RMB di Condet, Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (20/3/2016).

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga merasa cocok dengan Yusril. Keduanya memiliki visi yang sama. Namun, Sandiaga mengaku statusnya hingga kini masih menjadi calon gubernur, sama seperti Yusril. (Baca: Yusril, Ketum Parpol yang Dekatkan Diri kepada Partai Lain)

Selain Sandiaga, Yusril juga sempat melontarkan kemungkinan lain soal pasangannya pada Pilkada DKI Jakarta. Adalah mantan Ketua DPD PDI-P Jakarta, Boy Sadikin, yang disebut Yusril untuk jadi calon wakil gubernur pendampingnya.

"Andai kata PDI-P, beliau memutuskan saya dipasangkan dengan Pak Boy Sadikin, ya syukur alhamdulillah. Mudah-mudahan itu lebih baik bagi semua pihak, bagi saya, bagi Pak Boy, maupun bagi PDI-P sendiri," kata Yusril di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Menurut pakar hukum tata negara ini, kalau calon pasangan gubernur antara Yusril dan Boy terwujud, bukan tak mungkin akan menyatukan dua kekuatan besar di Indonesia, Islam dan nasionalis.

Lebih dari itu, hubungan Boy dan PDI-P yang sempat kurang harmonis bisa kembali seperti semula. (Baca: Antara Yusril, PDI-P, dan Megawati di Pilkada DKI 2017)

"Andai kata Pak Boy ini diberikan kesempatan dan disetujui oleh Ibu Mega sebagai perwakilan dari PDI-P untuk maju sebagai pasangan gubernur dan wakil gubernur, maka itu bukan saja memulihkan hubugan dengan Pak Boy Sadikin, tetapi akan menyatukan dua kekuatan besar di negeri kita ini menjadi kekuatan nasionalis dan Islam," tutur Yusril.

Selain dua nama itu, juga muncul nama Lulung. Yusril dan Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu sempat bertemu di kantor Lulung. Keduanya membahas banyak hal, terutama tentang pengelolaan pemerintahan Jakarta.

Meski tak langsung melontarkan soal pasangan calon, Yusril dan Lulung sama-sama memberikan sinyal. Lulung sendiri mengakui dirinya memiliki kesamaan pandangan dengan Yusril perihal penyerapan anggaran. Pemprov DKI Jakarta, kata Lulung, belum bisa optimal dalam penggunaan anggaran.

"Masyarakat sudah dituntut bayar pajak, janganlah ada korupsi, jangan ada silpa (sisa lebih penggunaan anggaran)," ujar Lulung.

Kini tinggal menunggu siapa koalisi yang akan mendukung Yusril sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. (Baca: Gerak Cepat Yusril, Si Bakal Penantang Ahok dalam Pilkada DKI)

Kompas TV Yusril "PDKT" Dengan Sejumlah Parpol
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Megapolitan
Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Megapolitan
Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Megapolitan
Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Megapolitan
Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Megapolitan
Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

Megapolitan
Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Megapolitan
Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

Megapolitan
Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Megapolitan
KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

Megapolitan
Diminta Teken Surat Larangan Bahas Politik, Butet Kertaredjasa: Apa Itu Bukan Pembungkaman?

Diminta Teken Surat Larangan Bahas Politik, Butet Kertaredjasa: Apa Itu Bukan Pembungkaman?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com