Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunny Tanuwidjaja Jadi Peneliti Politik CSIS Sampai 2012

Kompas.com - 09/04/2016, 07:10 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Executive Director Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte menceritakan soal mantan pegawainya, Sunny Tanuwidjaja, selama bekerja sebagai peneliti di sana.

Sunny sendiri kini menjadi sorotan setelah dicegah ke luar negeri dalam kaitannya dengan kasus dugaan suap raperda reklamasi Pantai Utara Jakarta.

“Sunny benar dulu peneliti CSIS bergabung 2 Mei 2008, resigned atas permohonan sendiri tanggal 20 Oktober 2012. Dulu dia peneliti Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS,” kata Philips melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2016) malam.

Menurut Philips, selama Sunny bekerja di CSIS, fokusnya adalah meneliti, membuat kajian, dan menulis tentang partai politik di Indonesia. Philips juga menyebutk bahwa Sunny aktif menulis opini tentang dinamika politik di surat kabar nasional.

“Tulisannya juga ada yang dimuat di jurnal internasional,” tutur Philips.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui bahwa Sunny turut berpartisipasi saat dirinya mencalonkan diri dengan Joko Widodo dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2012, tahun yang sama saat Sunny mengundurkan diri.

Ketika ditanya lebih lanjut apakah alasan pengunduran diri Sunny berkaitan dengan keterlibatan dalam Pilkada DKI Jakarta 2012, Philips mengaku tidak mengetahuinya.

Sunny disebut Basuki sebagai salah satu staf khusus yang sering mengikuti kegiatan Basuki, baik sebelum maupun setelah memimpin di DKI Jakarta.

Basuki menilai Sunny sebagai temannya sendiri dan sering memberikan masukan terkait pemerintahan di DKI Jakarta selama mengikutinya saat menjabat Wakil Gubernur hingga menjadi Gubernur.

Kompas TV KPK Cegah Sunny Tanuwidjaja ke Luar Negeri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com