Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wanita Emas" ke KPK karena Ahok Jadi Pesaing Terberatnya pada Pilkada DKI

Kompas.com - 12/04/2016, 14:56 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta Mischa Hasnaeni Moein berkeyakinan bahwa dirinya adalah pesaing terberat gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. Hal itulah yang membuatnya merasa perlu datang ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (12/4/2016).

Menurut Hasnaeni, kedatangannya ke KPK yang bertepatan dengan pemeriksaan terhadap Ahok bertujuan untuk memberikan dukungan moril sekaligus mendoakan agar Ahok tak terjerat dalam kasus indikasi kerugian daerah dalam pembelian lahan RS Sumber Waras.

"Kita doakan saja semoga Pak Ahok tidak terjadi apa-apa. Kalau terjadi apa-apa, Hasnaeni nanti rasanya saya tidak punya saingan terberat tentunya. Kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, artinya Wanita Emas tidak ada saingan," kata wanita yang kerap dijuluki Wanita Emas ini.

Pada awal kedatangannya ke Gedung KPK, Hasnaeni sempat mengaku ingin menemui Ahok secara langsung. Namun, karena Ahok masih menjalani pemeriksaan, ia pun diminta untuk menunggu di ruang tunggu. Namun, belum sampai 15 menit di ruang tunggu, ia memutuskan beranjak pergi.

"Mau bertemu, tapi tidak bisa bertemu siapa-siapa dan tidak boleh masuk. Tapi nanti saya balik lagi karena saya memang mau ketemu Pak Ahok," ujar Hasnaeni. (Baca: Datang ke KPK, "Wanita Emas" Justru Diusir Satpam)

Sebelum meninggalkan Gedung KPK, Hasnaeni sempat memperlihatlan sehelai kaus merah bertuliskan "Jujur Itu Sehat".

"Ini pesan buat semua orang yang duduk jadi pejabat publik di Indonesia, baik di DKI maupun di seluruh penjuru karena jujur itu sehat. Tanpa rakyat kecil, seorang pemimpin tidak akan pernah lahir," ucap Hasnaeni.

Kompas TV Hasnaeni Tantang Ahok Temui Warga Penjaringan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com