JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Bappilu DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta Gembong Warsono mengaku tidak mengetahui pernyataan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyebut Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menginginkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
"Saya belum tahu yang disampaikan Sekjen," kata Gembong kepada Kompas.com, Selasa (12/4/2016).
Meski demikian, ia tak menutup kemungkinan Megawati maupun DPP PDI-P mempunyai dan memilih kader yang lebih berkualitas dibandingkan para pendaftar penjaringan cagub PDI-P DKI Jakarta.
Namun, ia memastikan bahwa semua yang akan diusung PDI-P dalam Pilkada DKI Jakarta wajib mengikuti proses seleksi uji kelayakan dan kepatutan.
"Kalau ada kader lain (di luar pendaftar) yang lebih kualitatif mungkin, tetapi tetap harus mengikuti mekanisme yang ada," ujarnya.
(Baca: Sekjen PDI-P Bicara Sosok Risma yang Merakyat dan Mampu Rombak Birokrasi)
DPD PDI-P DKI Jakarta telah membuka pendaftaran penjaringan cagub DKI sejak tanggal 8 April 2016. Hingga hari ini, sudah ada 14 orang yang mengambil formulir pendaftaran, dua orang di antaranya mendaftar sebagai calon wakil gubernur.
Semua pendaftar harus mengikuti proses yang ditetapkan, mulai dari seleksi administrasi, psikotes, tidak sedang bermasalah hukum, bersih dari penyalahgunaan narkoba, dan lainnya.
Sebelum diputuskan, nama-nama pendaftar yang lolos seleksi administrasi akan diserahkan kepada DPP PDI-P.
"Kemudian, dilakukan psikotes, fit and proper test, baru penjajakan survei partai," kata Gembong.
PDI-P belum juga menetapkan figur yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Sejumlah nama yang muncul dan dikabarkan akan diusung partai tersebut di antaranya adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat.
(Baca: PDI-P Diprediksi Akan Usung Risma, Ridwan Kamil, dan Ganjar pada Pilkada DKI)
Namun, dalam suatu kesempatan, Risma sempat menyatakan tak akan maju pada Pilkada DKI.
"Dalam sebuah dialog dengan Bu Mega, Bu Risma menyampaikan tidak akan maju di DKI. Bu Risma ingin menjalankan amanat warga Surabaya lima tahun ke depan," kata Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di Surabaya, Selasa (1/3/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.