Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegeraman Ahok Saat Temukan Karung Pasir, Ember, hingga Kano di Gorong-gorong

Kompas.com - 25/04/2016, 07:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bungkus kabel bukanlah barang terakhir yang ditemukan di gorong-gorong di kawasan Jakarta Pusat.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok makin geram karena ia menemukan "kejutan" lain dari gorong-gorong di pusat kota.

Kali ini, Ahok menemukan kano dan karung-karung pasir di gorong-gorong Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. 

Barang-barang ini, menurut dia, tidak seharusnya ada di dalam gorong-gorong.

(Baca: Gorong-gorong Jalan MH Thamrin Dipenuhi Karung Pasir dan Ember)

Ahok menilai, barang-barang tersebut dapat menghambat saluran air serta membuat kawasan setempat terendam banjir.

"Bagaimana caranya delapan karung bisa masuk karena jatuh. Sama kayak perahu kano, gimana caranya masukin perahu segitu besar ke dalam," kata Ahok saat rapat penanganan banjir dengan Dinas Tata Air, Jumat (22/4/2016) lalu.

Sama seperti ketika menemukan bungkus kabel di gorong-gorong, Ahok menengarai ada unsur kesengajaan terkait temuan karung dan kano itu.

Ia pun meminta para pekerja harian lepas (PHL) Dinas Tata Air serta pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) untuk bertindak tegas kepada orang-orang yang ingin melakukan galian gorong-gorong.

"Kalau lihat ada tukang gali kan dia pasti bilang, 'Saya lagi gali kabel, Pak'. Jangan percaya! tanya mana suratnya, dicek ke PU (Dinas Pekerjaan Umum) betul enggak," kata Ahok.

(Baca: Begini Penampakan Kano yang Ditemukan di Gorong-gorong Jalan Gatot Subroto)

Tak hanya kano dan karung pasir, Dinas Tata Air menemukan banyaknya ember yang ditengarai sebagai penyebab banjir di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan yakin genangan di kawasan Bank Bangkok, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, itu terjadi karena barang-barang yang menyumbat saluran air tersebut.

"Saluran tersumbat karena ada 10 karung berisi pasir dan ember delapan buah," kata Teguh.

Kulit kabel di gorong-gorong

Pada akhir Februari 2016, Dinas Tata Air DKI Jakarta menemukan bungkus kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Polisi lantas mengusut temuan itu dan menemukan adanya unsur kesengajaan. Dari hasil penyelidikan polisi, kulit kabel tersebut berkaitan dengan tindak pencurian kabel.

Polisi kemudian menangkap enam tersangka pencurian kabel di gorong-gorong. Mereka mencuri isi kabel, kemudian meninggalkan kulitnya di dalam gorong-gorong.

(Baca: Pencuri Kabel di Gorong-gorong Jakarta Beraksi sejak 2013)

Dari enam orang itu, dua di antaranya adalah residivis kasus pencurian kabel 2015. Sementara itu, empat sisanya adalah anggota baru dari kelompok pencuri tersebut.

Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 363 jo Pasal 362 jo 55 dan 56 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman 7 tahun penjara.

Awalnya, petugas mengira bungkus kabel di gorong-gorong tersebut hanya sedikit.

Namun, setelah ditelusuri selama beberapa hari, jumlah bungkus kabel dari gorong-gorong jalan protokol tersebut mencapai 26 truk sampah. 

Bungkus kabel di gorong-gorong ini ditengarai menjadi penyebab kawasan "ring 1" tergenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com