Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Diterbitkan, Penulis Buku "Ahok Sang Pemimpin Bajingan" Sambangi Ahok

Kompas.com - 14/05/2016, 18:46 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penulis buku "Ahok Sang Pemimpin 'Bajingan'" Syaefurrahman mengatakan sebelum menerbitkan buku tersebut, pihaknya sudah terlebih dahulu mendatangi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Dalam pertemuan tersebut, Syaefurrahman mengatakan bahwa Ahok tidak keberatan adanya buku itu, namun Ahok sedikit terkejut ketika melihat judul yang dipakai di buku tersebut.

"Dia tidak keberatan, waktu ngobrol dia bilang 'Wah, saya bajingan ya?' Udah tersenyum saja," ujar Syaefurrahman di Gedung Joeang, Sabtu (14/5/2016).

Selain itu, yang membuat Syaefurrahman yakin bahwa Ahok tidak keberatan hadirnya buku itu adalah Ahok mau menandatangani beberapa buku yang disodorkan ke Ahok. Dirinya menilai tidak akan ada tuntutan pencemaran nama baik dari Ahok jika buku tersebut diterbitkan ke publik.

"Beliau tandatangan, ya sudah, artinya kami lepas dari tuntutan hukum. Ini kan menyangkut karakter orang, makanya kami lakukan audiensi," ujar Syaefurrahman. (Baca: Penulis Buku "Ahok Sang Pemimpin Bajingan" Takut Temui Ahok)

Dua penulis yaitu Maksimus Ramses Lalongkoe dan Syaefurrahman Al-Banhary menerbitkan buku dengan judul kontroversial, "Ahok Sang Pemimpin 'Bajingan'". Buku tersebut membahas gaya komunikasi serta kepemimpinan Ahok dalam memimpin DKI Jakarta.

Kata "bajingan" dalam judul tersebut dimaksudkan dalam perspektif positif Ahok yang berani untuk mempertanggungjawabkan seluruh keputusan yang dia ambil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com