Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung Heran Pemprov DKI Dapat 4 Penghargaan dari Bappenas

Kompas.com - 15/05/2016, 22:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski mengapresiasi empat penghargaan yang diperoleh Pemprov DKI Jakarta dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung mengaku heran dengan hal tersebut.

"Saya apresiasi walaupun terheran-heran ya, jadi itu kan baru perencanaan. Jadi, program perencanaan, belum program yang terealisasi," kata Lulung di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2016).

Lulung mengaku heran karena dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tahun 2015 lalu hanya terserap 39 persen. Sementara APBD DKI 2016, kata dia, baru terserap sekitar 13 persen. Ia pun berharap, perencanaan yang sudah dihargai oleh Bappenas ini dapat ditunjang dengan hasil yang baik.

"Mengharapkan rencana ini ditunjang oleh realisasi. Oleh karenanya, sangat punya kompeten sekali bahwa pemerintah daerah bangunlah komunikasi kerja sama yang baik dengan DPRD karena DPRD itu kan representatif masyarakat," kata Lulung.

Menurut Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI ini, serapan dana anggaran jelang tahun perubahan sudah mencapai 50 persen. Sementara itu, dana APBD 2016, kata dia, baru terserap sekitar 13 persen.

"Ini tidak prestasi, pembangunan apa saja itu 13 persen? Saya yakin ini cuma bayar (gaji) pegawai, bayar listrik, bayar air, bayar telepon, bayar internet, hibah. Terus programnya apa? Programnya katanya pakai dana CSR," kata Lulung.

Berdasarkan data Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), serapan dana anggaran belanja DKI 2016 hingga 22 April mencapai 13,86 persen atau Rp 8,03 triliun dari total Rp 67,1 triliun.

Adapun Pemprov DKI Jakarta mendapat empat penghargaan dari Bappenas, yakni Terbaik I Kategori Provinsi dengan Perencanaan Terbaik, Terbaik I Kategori Provinsi dengan Perencanaan Inovatif, Terbaik I Kategori Tingkat Pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) Tertinggi Tahun 2015, dan Terbaik I Kategori Tingkat Pencapaian Indikator MDGs Terbaik pada Tahun 2013-2015. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com