Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Pompa Air yang Tak Juga Tuntas

Kompas.com - 16/05/2016, 17:00 WIB

Kemarau memang sudah hadir kembali. Dan, meski hujan masih beberapa kali mengguyur Jakarta, banjir sepertinya tidak akan melanda Ibu Kota dalam satu-dua bulan ini. Akan tetapi, kurang dari enam bulan lagi, musim hujan bakal menyapa. Sementara infrastruktur yang dibutuhkan untuk antisipasi banjir belum juga terwujud sesuai target.

Salah satu fasilitas penting untuk mengatasi genangan ialah ketersediaan dan kesiagaan pompa-pompa air. Seperti diketahui, sebagian kawasan Jakarta berada di bawah muka air laut, laksana cekungan-cekungan. Tanpa pompa yang memadai, suatu kawasan bakal sulit terbebas dari banjir tanpa bantuan pompa.

Pantauan Kompas, Jumat (13/5), satu unit pompa tidak dapat beroperasi di Rumah Pompa Sunter Utara, Jakarta Utara. Pompa jenis aksial itu mengalami kerusakan sejak 20 April.

"Tiba-tiba meleduk dan mengeluarkan percikan api saat dioperasikan," ungkap penanggung jawab Rumah Pompa Sunter Utara, Dedi Rosidi.

Pompa yang rusak itu telah beroperasi 23 tahun, sejak 1993. Kapasitas pompa yang rusak itu 3,3 meter kubik per detik. "Setelah diperiksa, bagian elektromotornya rusak akibat ada kabel yang putus," ujarnya.

Saat ini, pompa tersebut tengah diperbaiki oleh Dinas Tata Air DKI Jakarta. "Belum tahu kapan perbaikan itu selesai. Sementara kami mengandalkan unit yang ada saja," ujar Dedi.

Sisa unit pompa yang dapat beroperasi saat ini empat pompa. Dua unit berkapasitas 5 meter kubik per detik dan beroperasi sejak 2004, sedangkan dua pompa lainnya berkapasitas 3,3 meter kubik per detik dan telah beroperasi selama 23 tahun.

"Usia yang sudah tua itu membuat pompa mudah panas dan tersendat kerjanya," ucapnya.

Dedi mengatakan, pihaknya telah mengajukan pembaruan pompa sejak 2015, tetapi belum ada realisasi pengadaan hingga saat ini. "Padahal, pompa Sunter Utara ini termasuk pompa yang penting di Jakarta Utara karena melayani hingga lima kelurahan," katanya.

Total wilayah yang dilayani Rumah Pompa Sunter Utara seluas 1.250 hektar yang mencakup wilayah Kecamatan Tanjung Priok. Kelurahan yang dilayani ada lima, yaitu Tanjung Priok, Papanggo, Warakas, Sungai Bambu, dan Kebon Bawang.

Pompa air rusak turut terjadi di Rumah Pompa Ancol. Satu pompa rusak pada akhir April. "Baru selesai diperbaiki sekitar minggu lalu," ujar penanggung jawab Rumah Pompa Ancol, Futut Firmanda.

Pompa yang rusak berkapasitas 5 meter kubik per detik. Bagian pompa yang rusak adalah soft starter (komponen untuk menghidupkan pompa). "Gejalanya adalah tiap setengah jam pompa mati lalu hidup lagi," ungkapnya.

Perbaikan menghabiskan waktu hingga tiga minggu akibat material yang tidak tersedia di dalam negeri. "Beruntung, saat ini curah hujannya stabil sehingga kerusakan itu tidak terlalu berpengaruh," ujar Futut.

Selama kerusakan terjadi, dua pompa lainnya bekerja secara bergantian, masing-masing berkapasitas 5 meter kubik per detik dan 3,1 meter kubik per detik.

Mesin tua, pemeliharaan minim

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com