Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akui Masih Cari Cara Atasi Angkot "Ngetem"

Kompas.com - 26/05/2016, 12:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku masih mencari cara mengantisipasi banyaknya angkutan umum yang ngetem sembarangan.

Pada Rabu (25/5/2016) kemarin, Mikrolet 44 jurusan Karet-Kampung Melayu memblokade jalan di sekitar Stasiun Tebet.

Mereka kesal akan tindakan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta yang terus menderek mobil mereka karena ngetem di sekitar Stasiun Tebet.

"Memang masalahnya mikrolet-mikrolet itu, kalau dia tidak mau berubah jadi bus sedang, dibayar rupiah per kilometer, dia pasti akan terus ngetem nunggu penumpang," kata pria yang dikenal dengan nama Ahok ini di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/5/2016).

(Baca juga: Dishub Minta Mikrolet 44 Tidak "Ngetem" di Depan Stasiun Tebet)

Nantinya, kata Ahok, mikrolet akan mati jika bus sedang semakin banyak yang beroperasi. "Nanti bertahap aja. Kami sudah tilang banyak banget," kata Ahok.

Dalam sejumlah kesempatan, Ahok mengatakan bahwa kendaraan Pemprov DKI akan mengalahkan kendaraan operator yang enggan bergabung dengan transjakarta.

Ahok juga pernah menyatakan niatnya untuk menghapus angkot di Jakarta.

Ia pun membanggakan bus transjakarta yang mewah dan nyaman, namun tetap dapat diakses warga dengan tarif murah.

(Baca juga: Dishub DKI Sediakan Tempat "Ngetem" bagi Mikrolet 44)

Penghapusan angkot ini dilakukan Ahok dengan mengambil alih rute angkot melalui feeder transjakarta.

Sejumlah feeder transjakarta bahkan mulai keluar dari busway dan beroperasi melayani 17 rute baru.

Selain itu, Ahok meminta operator APTB, Kopaja, dan Metro Mini untuk bergabung dengan transjakarta.

Kompas TV Angkot Dilarang â??Ngetemâ??
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com