JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaku penculikan Evelyn Tiandy (8) sempat mengaku sebagai aparat.
Salah satu pelaku mengaku sebagai aparat kepada ibu korban, Rita Tjoa (37), saat menghadang Rita, yang berupaya mengejar anaknya yang dibawa kabur.
"Orang itu bilang, 'Ibu tenang Bu, saya aparat'," kata Rita di Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (3/6/2016).
Ketika itu, Rita sempat bertanya dari institusi mana pelaku tersebut. Namun, pelaku tidak menjawab dan melarikan diri dengan mobil.
(Baca juga: Ini Detik-detik Penculikan Evelyn yang Terekam CCTV)
Rita mengatakan, pelaku penculikan anaknya berpostur tegap. Hingga kini, belum diketahui motif penculikan anaknya tersebut.
Rita mengaku tidak pernah punya masalah pribadi dengan pihak lain. "Enggak ada (masalah)," ujar Rita.
Penculikan Evelyn Tiandy terjadi pada 17 Mei 2016. Ibu korban, Rita, mengaku habis berbelanja bersama dengan anaknya di minimarket pada hari kejadian itu.
Saat sedang berjalan menuju tempat parkir mobil, kata dia, tiba-tiba ada orang yang datang dan langsung mengambil Evelyn, yang saat itu berjalan di belakang Rita.
"Enggak lama keluar menuju parkiran mobil tiba-tiba ada orang yang langsung ambil anak saya," kata Rita.
Menurut Rita, pria yang mengambil anaknya itu tidak sendirian. Pria itu beraksi bersama dengan dua orang lainnya.
(Baca juga: Saat Bersama Ibunya, Evelyn Diculik Empat Orang Tak Dikenal)
Ketika itu, Rita sempat berupaya mengejar penculik yang menggendong anaknya. Namun, dua pelaku lain kemudian datang dan menghalau Rita.
"Saya didorong sampai jatuh," ujar Rita.
Ia sudah berupaya meminta tolong masyarakat sekitar untuk menyelamatkan Evelyn.
Namun, kata Rita, tidak ada warga yang menolong. Para pelaku kemudian kabur dengan mengendarai mobil hitam.
"Saya tidak ingat jelas nomor polisinya, tetapi mobilnya berwarna hitam," ujar Rita.
Akhirnya, Rita melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tangerang. Pihak kepolisian sudah menerima laporan Rita, tetapi hingga kini putri semata wayangnya itu belum ditemukan.