Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Pesisir Jakarta Terancam Rob

Kompas.com - 06/06/2016, 15:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Pasang laut berpotensi memicu banjir rob, yang terus akan menggenangi pesisir Jakarta. Belum terbangunnya tanggul yang memadai untuk melindungi kawasan di bibir utara Ibu Kota adalah penyebabnya.

Proyek revitalisasi tanggul laut sepanjang 95 kilometer baru terbangun 1,8 kilometer. Tanggul saat ini diyakini tidak akan mampu menahan gelombang pasang yang kini bisa setinggi 2,5 meter.

Berselang sehari setelah jebolnya salah satu bagian tanggul di Pantai Mutiara, Penjaringan, kejadian sama terjadi di Muara Angke, Sabtu (4/6) malam. Air pasang yang tinggi merendam empat RT di RW 11 dan sejumlah jalan utama di kompleks pelabuhan terbesar di Jakarta itu.

Akibat tingginya air pasang, pagar pembatas pelabuhan sepanjang 20 meter ambruk. Air setinggi 1 meter melimpas dan menggenangi permukiman padat tersebut hingga Minggu.

”Ratusan keluarga terdampak, tetapi hanya sebagian yang rumahnya kemasukan air,” kata Ketua RW 11 Muara Angke, Pluit, Khafidin.

Pagar pembatas pelabuhan itu membentengi sebagian area hijau Muara Angke. Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Muara Angke Abdhul Kholik, air laut melimpas melalui sisi tanggul yang rendah.

Ketua Kelompok Keahlian Teknik Pantai Institut Teknologi Bandung Muslim Moein mengatakan, robohnya tanggul membuktikan antisipasi air pasang tidak maksimal. Pembuatan tanggul pesisir pelindung kawasan dari rob harus disegerakan. ”Tanggul itu harus dibuat, dimonitor, dan diawasi pemerintah. Konstruksinya harus sebaik mungkin karena muka tanah di Jakarta terus turun,” ujarnya.

 Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Deni Wahyu, rob mulai tinggi sejak Jumat (3/6) malam. Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, rob mencapai puncaknya pada akhir dan awal siklus bulan, yakni Minggu dan Senin ini. ”Oleh karena itu, kami waspada di sejumlah lokasi rawan genangan di Jakarta Utara,” katanya.

Lokasi rawan rob adalah daratan yang lebih rendah dari permukaan laut. Lokasi rawan lain adalah Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Penjaringan, Ancol, Tanjung Priok, dan Cilincing.

Kerugian triliunan rupiah

Di Semarang, Jawa Tengah, rob yang telah terjadi berhari-hari kian mengganggu perekonomian di kawasan pantai utara.

Pakar hidrologi Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Nelwan, mengatakan, tahun 2000-2008, kerugian ekonomi akibat rob di Kota Semarang mencapai Rp 2,5 triliun per tahun. Perhitungan tersebut meliputi kerusakan infrastruktur dan bangunan, hambatan lalu lintas, lingkungan, tambak dan sawah, serta lonjakan biaya hidup. Angka itu juga termasuk penurunan minat investasi, kualitas kesehatan, dan produktivitas ekonomi.

Berdasarkan penelitian Irvan Suhelmi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir Undip, estimasi kerugian ekonomi akibat rob Semarang pada 2010 mencapai Rp 3,7 triliun, bahkan bisa Rp 28 triliun pada 2030.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Tengah Frans Kongi menegaskan, rob mengganggu proses produksi dan distribusi barang. Jalan Kaligawe merupakan salah satu jalur utama pantura yang menghubungkan banyak kawasan industri, juga transportasi dari arah barat hingga arah timur Jawa. (MKN/JAL/GRE/GER)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 6 Juni 2016, di halaman 1 dengan judul "Seluruh Pesisir Jakarta Terancam Rob".

Kompas TV Banjir di Pantai Mutiara Mulai Surut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com