Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Ahok Tak "Pede" Lagi Maju Lewat Jalur Independen?

Kompas.com - 07/06/2016, 08:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disebut sudah tidak memiliki kepercayaan diri lagi untuk maju lewat jalur independen pada Pilkada DKI 2017. Hal ini dikatakan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta bidang Pemenangan Pemilu, Gembong Warsono.

Gembong mengatakan hal itu mengacu pada sikap Ahok yang sering "menggoda" partai politik melalui ucapan-ucapannya.

"Kenapa dia menggoda partai politik? Rasanya bagi saya, Ahok udah enggak pede juga sekarang. Percaya dirinya menurun. Karena menurun, dia menggoda-goda partai politik," ujar Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (6/6/2016).

Menurut Gembong, alasan logis di balik mulai tidak percaya dirinya Ahok maju melalui jalur independen adalah intensnya komunikasi yang dilakukan sejumlah partai.

"Dia melihat juga bahwa intensitas komunikasi yang dibangun partai politik di DKI Jakarta cukup tinggi sehingga memengaruhi kepercayaan diri Ahok," ujar Gembong.

Ahok sudah memutuskan akan maju melalui jalur independen. Adapun orang yang dipilihnya sebagai calon wakilnya adalah Heru Budi Hartono. Heru merupakan pejabat karier di Pemprov DKI yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

Menggoda Partai

Gembong memberi contoh godaan yang dilakukan Ahok terhadap partai. Beberapa waktu lalu, Ahok pernah menyatakan bahwa dirinya dan Djarot Syaiful Hidayat masih mungkin menjadi pasangan saat pilkada. Ahok bilang hubungannya dengan Djarot belum talak tiga.

"Dia bilang bahwa dia belum talak tiga dengan Djarot. Artinya, dia bisa kembali lagi. Artinya, kan menggoda partai politik," kata Gembong.

Spanduk yang memuat foto Ahok dan Djarot sudah beredar di beberapa wilayah Jakarta. Ahok menanggapi hal itu dengan positif. Saat ditanya apakah spanduk tersebut sinyal Ahok dan Djarot kembali berpasangan, Ahok mengatakan skenario tersebut memang akan terjadi tetapi jika dia akhirnya diusung PDI-P.

"Kalau diusung PDI-P pasti sama Djarot dong," ujar Ahok.

Namun benarkah itu merupakan godaan untuk partai dan bukti Ahok tidak lagi pede menempuh jalur independen?

Ahok sendiri beberapa kali mengungkapkan kekhawatirannya saat menempuh jalur independen. Khususnya ketika UU Pilkada disahkan DPR RI. Bagian yang mengatur tentang verifikasi faktual telah membuatnya khawatir.

Ahok mengatakan petugas verifikasi pasti datang ke rumah-rumah pendukung pada saat jam kerja. Jika seperti itu, pendukungnya pasti sedang tidak berada di rumah karena bekerja.

"Begitu enggak ada di rumah, (dikasih) tiga hari batas waktu kamu mesti datang ke PPS terdekat. PPS terdekat buka 24 jam enggak? Kalau dia cuma bilang buka jam kerja saja, harus minta cuti dulu buat datang. Ada berapa orang dong yang mau cuti?" kata Ahok.

Meski menyimpan kekhawatiran terkait verifikasi dan masih berkomentar positif tentang PDI-P, Ahok mengatakan dia akan tetap maju lewat jalur independen. Dia komitmen untuk tetap mengikuti "Teman Ahok" yang sudah berjuang mengumpulkan data KTP untuknya.

Ahok merasa kasihan kepada Teman Ahok jika akhirnya dia tidak jadi maju lewat jalur independen. "Kasihan Teman Ahok," kata Ahok.

Kompas TV Ahok Tegur Relawan "Teman Ahok"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com