JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta penghuni Rusun Rawa Bebek melaporkan kepadanya terkait permasalahan tingginya tarif pulsa listrik di sana.
Penghuni sebelumnya mengaku sampai harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 150.000 per bulan untuk membeli pulsa listrik.
"Makanya mesti cek, itu mesti audit. Dia kirim surat, kami audit saja. Kalo (tarif pulsa listrik) Rp 150.000 memang standarnya begitu," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (10/6/2016).
Basuki mengatakan, laporan itu juga untuk memberi informasi adanya pengurus rusun yang menjual pulsa listrik. Menurut Basuki, penghuni rusun bisa membeli pulsa listrik dimanapun, tak harus dari pengurus.
"Makanya buat laporan, jangan asal fitnah juga. Jadi enggak usah alasan 1-2 orang ngomong begitu," kata Basuki.
Sebelumnya tarif pulsa listrik di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, dikeluhkan eks warga Pasar Ikan yang kini bertempat tinggal di sana. Sejumlah warga mengaku sampai harus mengeluarkan biaya lebih dari Rp 100.000 per bulan.
Warga menyatakan, tarif itu lebih mahal ketimbang saat masih bermukim di Pasar Ikan. Hal ini diungkapkan eks warga Pasar Ikan di Blok A, Rusun Rawa Bebek, Bambang (61).
Menurut Bambang, dia harus merogoh kocek lebih, mengeluarkan Rp 150.000 per bulan untuk membeli pulsa listrik. Untuk beli pulsa listrik di pengelola, yang seharga Rp 50.000, hanya bertahan paling lama sepekan lebih. Padahal, pemakaiannya hanya televisi, kulkas, kipas angin, dan untuk lampu di dalam unit rusun.
"Di sana cukup Rp 50.000 sebulan. Di sini Rp 150.000 enggak cukup. Di sini listrik paling bikin menjerit," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.