JAKARTA, KOMPAS.com - Raudiah Elva Ningsih (37) ibu yang menduga salah satu bayi kembarnya hilang di Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ) selesai diperiksa polisi selama tujuh jam. Raudiah diketahui menjalani pemeriksaan Selasa (21/6/2016) mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
Raudiah menjelaskan bahwa dirinya dimintai keterangan soal kejadian yang dialaminya. Polisi menurutnya merespons baik kasusnya. Pihak kepolisian berjanji mulai melakukan penyelidikan besok.
"Tadi Bu Kanit (Perlindungan Perempuan dan Anak) bilang menyelidiki mulai besok. Ibu Endang (Kanit PPA) sendiri menjanjikan untuk menyelidiki sampai tuntas dan memanggil banyak pihak," kata Raudiah, Selasa (21/6/2016).
Raudiah berharap dari kasus ini pihak RSHJ memberikan penjelasan yang sebenarnya. Sebab, berdasarkan pada hasil USG yang ia terima, ia berstatus hamil kembar (gemeli).
USG yang dimilikinya dan menyatakan ia hamil kembar dikeluarkan oleh Puskesmas Pasar Minggu, saat usia kehamilannya 24 minggu dan USG RS Budhi Asih saat usia kehamilannya 31 minggu. Selain dua bukti tadi, ia pun memiliki surat pengantar perawatan sebelum operasi persalinan yang dikeluarkan RSHJ yang menyatakan bahwa ia merupakan pasien hamil kembar.
"Saya meyakini ini semua berdasarkan hasil USG saya. Saya berharap terungkap kebenarannya dan saya berharap pihak RSHJ bicara sebenarnya. Saya butuh penjelasan," ujar Raudiah.
Sebelumnya, dugaan hilangnya bayi Raudiah terungkap saat ia mengadu ke kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Rabu (15/6/2016). Raudiah yang punya bukti hasil pemeriksaan USG dari Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu, USG Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, termasuk RS HJ, menyatakan bahwa ia hamil gemeli.
USG di Puskesmas Pasar Minggu dilakukan saat usia kehamilannya 24 minggu dan USG RS Budhi Asih dilakukannya saat usia kehamilan 31 minggu. Tapi setelah operasi sesar ia kaget karena hanya menerima satu bayi. (Baca: Komnas PA Nilai Ada yang Disembunyikan RSHJ soal Hilangnya Bayi Kembar)
Pihak rumah sakit menurutnya menyatakan bahwa ia memang hanya punya satu bayi. Namun, saat mencoba bertanya, Raudiah mengaku dimarahi dan dikatai salah satu asisten dokter.
Ibu Raudiah, Kursia juga pernah mengalami hal yang sama. Dokter dan pejabat rumah sakit menurutnya mengancam akan menuntut balik bila membawa masalah tersebut ke hukum. Sementara itu, RSHJ telah membantah bahwa Raudiah hamil kembar.
Ketua Dewan Pengawas Rumah Sakit Harapan Jayakarta Dokter Hermawan Saputra, dalam konferensi pers di rumah sakit yang berlokasi di Jalan Bekasi Timur Raya, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (17/6/2016) mengatakan, pihak RSHJ tidak pernah mendiagnosis kalau Raudiah merupakan pasien dengan hamil kembar.
"Kami mengatakan bahwa tidak ada penegakan diagnosa gemeli (hamile kembar), indikasi gemeli di RS Harapan Jayakarta," kata Hermawan, di RS tersebut Jumat siang.
Pihaknya mengaku tidak bertanggung jawab dengan diagnosis USG kehamilan kembar Raudiah dari rumah sakit lain. Sementara Hermawan menyatakan, USG itu bukan alat hukum yang bisa dipercaya 100 persen. RSHJ menyatakan, Raudiah hamil tunggal. (Baca: Polisi Dalami Kasus Dugaan Hilangnya Bayi Kembar Raudiah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.