Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Asa Anak-anak Jalanan lewat Pendidikan

Kompas.com - 22/06/2016, 15:13 WIB
Nursita Sari

Penulis

Tidak menentunya dana yang diperoleh membuat biaya operasional sekolah terhambat. Honor untuk guru sering terlambat dibayar. Meski begitu, guru-guru tetap ikhlas mengajar.

“(Honor) tahun ini turun, tadinya Rp 1 juta jadi Rp 500.000. Ini udah bulan Mei, yang April aja belum dibayar. Tapi, alhamdulillah berkahnya ada, kecipratan dikit-dikit. Kalau ada acara, misalnya, sisa makanan lumayan saya bawa untuk anak-anak,” kata Nunung, salah seorang guru.

Permasalahan lahan

Kelas yang berdiri di Taman Badiklat DKI itu membuat pengelola SAAJA khawatir karena sewaktu-waktu sekolah itu bisa digusur. Terakhir kali Pemprov DKI melayangkan surat peringatan pada Juli 2014.

“Menjawab surat dari Pemprov, kami audiensi, diterima sekda bidang kesra. Dalam pertemuan dijanjikan win-win solution, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Satu sisi kami alami rasa waswas dengan sikap Pemprov sekarang ini yang giat menggusur. Tapi, di sisi lain kami meyakinkan warga binaan (orangtua siswa) agar tak perlu resah,” tutur Agus.

Yayasan PaRam berharap pembelajaran di SAAJA dapat terus dilaksanakan meskipun banyak kendala.

“(Harapannya) SAAJA berkembang menjadi sekolah alternatif bagi warga, terutama di Jakarta, ataupun di kota-kota lain, untuk memberikan pendampingan terkait pendidikan bagi generasi bangsa, pendidikan yang adil tanpa diskriminasi,” kata Agus.

Yayasan juga berharap masih ada donatur dan relawan yang membantu mereka. Relawan cukup datang untuk mengisi formulir kesediaan membantu sesuai minatnya.

Untuk bantuan dana, donatur dapat mengantarkannya langsung atau mentransfer melalui rekening Yayasan Pemberdayaan Rakyat Miskin, BRI KCP Depok Timur, dengan nomor rekening 1163-01-000053-30-5.

“Untuk yang berupa barang, sebaiknya komunikasi dahulu dengan kami agar sesuai kebutuhan. Kami ada form isian yang menyatakan bentuk donasi dan peruntukannya. Kami belum punya website. Boleh juga membantu website, Wi-Fi, dan laptop, serta relawan IT-nya untuk kami optimalkan website-nya, he-he-he,” kata Agus.

Masih ada banyak cerita lain tentang mereka yang bergerak dalam komunitas-komunitas kecil demi Jakarta yang lebih baik. Siapa saja mereka?  Lihatlah kisahnya dalam sajian multimedia Visual Interaktif Kompas, Jakarta yang Menginspirasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com