Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biro Hukum DKI Tunjukkan Kuitansi Pembayaran Lahan dari Dinas Perumahan kepada Toeti

Kompas.com - 01/07/2016, 18:47 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Bidang Sub Bagian Bantuan Hukum Biro Hukum DKI Jakarta Haratua Purba menjelaskan bahwa Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah membayar lunas pembelian lahan seluas 4,6 hektar di Cengkareng Barat milik Toeti Noeziar Soekarno.

Lahan tersebut dibeli seharga Rp 668.510.250.000 untuk membangun rusun Cengkareng Barat. Kepada Kompas.com, Haratua menunjukkan fotokopi kuitansi pembayaran dan daftar nominatif pengadaan tanah untuk rusun di Kelurahan Cengkareng Barat.

"Ada tiga kuitansi yang menandakan tiga kali pembayaran sampai lunas Rp 668 miliar. Kuitansi dan dokumen ditandatangani juga oleh pihak Toeti melalui kuasa pemilik lahan atas nama Rudy Hartono Iskandar," kata Haratua, Jumat (1/7/2016).

Dalam kuitansi pertama tercantum pembayaran sebesar Rp 491.667.750.000, kuitansi kedua untuk pembayaran Rp 133.365.750.000, dan kuitansi ketiga untuk pembayaran sebesar Rp 43.476.750.000.

Pada ketiga kuitansi tersebut, terdapat tanda tangan dari Bendahara Pengeluaran Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Rusyama Purnama, dengan pihak yang mengetahui Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta saat itu, Ika Lestari Aji.

Selain itu, terdapat juga tanda tangan serta dua cap jari dari kuasa pemilik lahan Rudy Hartono Iskandar, dan Kepala Bidang Pembangunan Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Sukmana selaku kuasa pengguna anggaran. Tanda tangan serta dua cap jari Rudy dibubuhkan di atas materai Rp 6.000.

Namun dari semua dokumen yang diperlihatkan Haratua, tidak tertera tanggal pembayaran seperti kuitansi pada umumnya. Hanya ada tempat pembayaran di Jakarta dan tahun pembayaran, yakni 2015.

Adapun sebelumnya, Toeti menggugat Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta atas pembayaran yang kurang dari transaksi lahan di Cengkareng Barat. Gugatan dilayangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Mei 2016. Menurut Toeti, dari total pembayaran Rp 668 miliar, dia baru menerima Rp 648 miliar, sehingga Pemprov DKI dianggap masih berutang Rp 200 miliar.

Proses pembelian lahan untuk Rusun Cengkareng Barat kemudian menjadi salah satu temuan Badan Pemeriksa Keuangan dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) keuangan Pemerintah Provinsi DKI tahun 2015.

Kompas TV Ada Oknum Pemprov DKI Jadi Mafia Tanah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com