Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelelahan Para Pengemudi Bus AKAP Saat Arus Mudik dan Balik

Kompas.com - 11/07/2016, 13:49 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terik matahari dan kepulan jelaga di Terminal Lebak Bulus, Senin (11/6/2016), tidak mengganggu istirahat Ridho (35), pengemudi bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sebuah perusahaan otobus (PO), bersama rekan-rekannya.

Ridho sebenarnya sudah tidur malam tadi. Dia bangun dan mulai mengemudi pukul 02.00 dari Pati menuju Jakarta.

"Alhamdulillah enggak macet, selonjoran barang satu jam habis itu jalan lagi," kata Ridho sambil menguap.

Istirahatnya pun tak perlu bermanja-manja. Cukup membuka bagasi di samping bus sudah cukup untuk istirahat Ridho dan rekannya sesama pengemudi.

Kernetnya disuruh cari kardus bekas untuk alas di atas jalan. Mesin bus dinyalakan saja agar penumpang bisa menikmati AC di dalam.

Yang dicari para pengemudi bus AKAP ini adalah posisi selonjor. Sebab mereka hanya duduk saja sepanjang hari.

Dua pengemudi dan satu kernet jadi formasi lazim pasukan bus AKAP. Meski mereka bergantian mengemudi, tetap saja pemberhentian menjadi surga karena ketiganya bisa beristirahat bersama-sama. Apalagi, perjalanan selama musim Lebaran ini memakan waktu hingga dua kali lipat lebih panjang dari biasanya.

"H-3 Lebaran itu kami pas di Brebes jam 03.00 pagi, sampai Tegal jam 15.00 besoknya," kata Ridho.

Ridho mengaku baru Lebaran kali ini merasakan jalur pantura. Ia biasanya melayani lintas Sumatera. Namun, karena permintaan Lebaran kali ini tinggi ke Jawa, ia pun pasrah menikmati kemacetan di trans Jawa.

"Kalau macet biasa sih ya, sebenarnya tahun-tahun sebelumnya lebih macet, tahun ini macetnya ya di Brebes saja," katanya.

Lelah, menurut Ridho, adalah risiko pekerjaannya sebagai sopir. Saat pertama kali memegang setir bus pada 2003 silam, Ridho sudah tau nasib pengemudi yang hanya dapat istirahat sekenanya.

Di Terminal Lebak Bulus sendiri tidak ada tempat yang layak untuk beristirahat. Kepala Terminal Lebak Bulus Simon Ginting mengatakan, terminal ini memang hanya sementara sampai ada kepastian dari pemprov.

"Di Lebak Bulus ini terminal perlintasan saja karena digeser untuk proyek MRT. Nanti kalau yang di sini digeser lagi ya enggak tahu ini mau ke mana, makanya enggak tahu juga akan dibangun atau dipindah atau bagaimana," katanya.

Terminal Lebak Bulus khusus bus AKAP rencananya dipindah seluruhnya ke Kampung Rambutan. Namun, Simon mengatakan, tidak bisa begitu saja memindahkan terminal ini karena dibutuhkan oleh warga di Jakarta Selatan dan sekitarnya.

Simon yang sebelumnya bertugas di Terminal Pulo Gadung pun mengakui bahwa terminal yang layak berpengaruh terhadap kenyamanan pengemudi dan penumpang. Namun pengoperasian Terminal Lebak Bulus yang belum jelas membuat aktivitas perjalanan ditopang dengan sarana seadanya.

Penumpang pun hanya dapat menunggu di bangku yang tidak lebih dari 30 dengan hanya atap seng. Itupun disediakan oleh PO yang beroperasi di terminal.

"Akhirnya ya begini, nanti mungkin akan dipindah ya," kata Simon.

Kompas TV Liburan Tiba, Macet Pun Tak Terhindarkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 27 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan Tebal

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 27 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan Tebal

Megapolitan
Ketika Popularitas dan Elektabilitas Anies Dinilai Bikin PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta...

Ketika Popularitas dan Elektabilitas Anies Dinilai Bikin PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta...

Megapolitan
Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung Diduga Didalangi Sindikat, Polisi Buru Para Pelaku

Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung Diduga Didalangi Sindikat, Polisi Buru Para Pelaku

Megapolitan
Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak Disebut Kerap Ganti Ponsel dan Medsos untuk Hilangkan Jejak

Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak Disebut Kerap Ganti Ponsel dan Medsos untuk Hilangkan Jejak

Megapolitan
PKS Umumkan Duet Anies-Sohibul Iman, PDI-P Dinilai Belum Tentu Merapat

PKS Umumkan Duet Anies-Sohibul Iman, PDI-P Dinilai Belum Tentu Merapat

Megapolitan
Cara ke Jalan Suryakencana dari Stasiun Bogor

Cara ke Jalan Suryakencana dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com