Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Orangtua Korban Pencabulan Arsyad Saat Ketahui Anaknya Diculik

Kompas.com - 13/07/2016, 20:47 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Korban pencabulan Muhammad Arsyad (26) atas nama F (10), kini sudah kembali ke orangtuanya setelah sempat mengalami trauma akibat pencabulan.

Kepada Kompas.com, ayah F, Novriadi (36) menuturkan kronologi peristiwa yang menimpa anak sulungnya.

"Minggu malam sekitar jam 21.30 WIB, saya suruh F ke warung belikan popok untuk adiknya, udah 15 menit kok enggak balik-balik," kata Novriadi.

Warung kelontong tempat F membeli popok hanya berjarak 10 meter dari rumah kontrakan yang ia dan keluarganya tempati di Sukamaju, Cilodong, Depok. Bingung anaknya tak kunjung kembali, Novriadi dan istrinya pun menyusul ke warung.

Penjaga warung, Ucok, mengatakan F telah datang ke warungnya dan membeli popok serta jajanan. Novriadi dan istrinya pun melapor ke Minansyah, Ketua RT 01. Mereka berusaha mencari F, namun hingga tengah malam, F tak juga kembali ke rumah.

"F biasanya main di dalam kontrakan aja, teman-temannya di sini semua, nggak pernah jauh-jauh mainnya, kalau mau ke mana gitu pasti bilang dulu," kata Novriadi.

Namun saat tengah malam, panggilan telepon masuk ke ponsel Novriadi dari Polsek Cisarua, mengabarkan F berada di pos polisi bersama seorang pemuda yang diduga akan memperkosanya.

"Saya enggak percaya awalnya, sampai saya tanya berkali-kali, 'Ini Cisarua yang di Puncak?'," ujarnya.

Setelah yakin karena mendengar suara anaknya, ia bersama Ketua RT dan RW setempat pun segera bergegas menjemput F di pos polisi. Anggota Polsek Cisarua pun berinisiatif untuk bertemu sebelum naik ke Puncak agar mempercepat pengembalian F ke orangtuanya.

Novriadi mengatakan F menangis saat kembali ke pelukannya. Anggota polisi menuturkan warga sekitar Villa Rindu Alam, Cisarua, Puncak mendengar tangis dan jerit anak kecil dari sebuah kamar. Curiga, warga pun mendobrak pintu.

Pemuda yang diketahui bernama Arsyad itu mencoba melarikan diri dengan motornya. Namun karena lalu lintas Puncak saat itu macet, warga berhasil menggagalkan pelarian diri Arsyad.

"Polisinya bilang anak saya pintar, dia hafal nomor HP saya, dan untungnya waktu disekap itu dia teriak kencang. Kalau dia tidak teriak, enggak tahu lagi deh gimana," tutur Novriadi.

Novriadi yang geram anaknya akan diperkosa, sempat akan menghajar Arsyad saat mereka bertemu di Cisarua. Untung saja polisi mengamankan Arsyad dan segera membawa tukang sate itu ke Polresta Depok.

Sesampainya di Depok sekitar pukul 04.00 WIB, Novriadi segera membuat laporan penculikan dan pencabulan bernomor LP/1989/K/VII/2016/PMJ/Resta Depok tertanggal 11 Juli 2016.

Kepada Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polresta Depok, F pun menuturkan bahwa seusai membeli popok di warung itu, di jalan menuju rumah, ia dicegat oleh Arsyad yang menaiki motor Honda Vario berwarna putih. (Baca: Bocah Korban Pencabulan oleh Arsyad Kini Alami Trauma)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com