Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan Ketat Setelah Kecolongan ala Rutan Salemba

Kompas.com - 14/07/2016, 10:20 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anwar alias Rijal melarikan diri dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat, pada hari kedua Lebaran, Kamis (7/7/2016). Dia menyamar sebagai perempuan dengan menggunakan gamis, kerudung, dan kacamata hitam untuk mengelabui petugas.

Kepala Rutan Salemba Satrio Waluyo mengatakan, sebelum kaburnya Anwar, pengawasan pengunjung perempuan di Rutan Salemba longgar.

Rutan Salemba dikhususkan untuk laki-laki sehingga pengawasan pengunjung pun hanya difokuskan kepada laki-laki. Pengunjung perempuan hanya dicek barang bawaan dan ditanya keperluan kunjungannya.

"Sebelum kejadian memang untuk pengunjung wanita agak longgar," ujar Satrio, Rabu (13/7/2016).

Sementara itu, pengawasan terhadap pengunjung laki-laki cukup ketat. Pemeriksaan dilakukan dengan memotret wajah dan mengambil sidik jari.

Longgarnya pengawasan bagi pengunjung perempuan menjadi kesempatan Anwar untuk kabur dari dalam tahanan.

Selain itu, Satrio menyebut pengawasan saat Lebaran tidak maksimal. Pada hari kaburnya Anwar, petugas yang berjaga di Rutan Salemba hanya 75 orang. Sementara pengunjung yang datang menjenguk tahanan mencapai 3.800 orang.

"Kalau hari kejadian itu kan luar biasa (banyak pengunjung). Tentu saja dengan kondisi seperti itu, tentu pengawasan enggak bisa maksimal," kata dia.

Perketat pengawasan Setelah Anwar alias Rijal melarikan diri dari Rutan Salemba, Satrio langsung mengevaluasi sistem pengawasan pengunjung rutan.

Pemeriksaan pengunjung laki-laki dan perempuan pun disamakan. Saat datang untuk menjenguk tahanan, petugas akan memotret wajah dan mengambil sidik jari pengunjung.

"Kami ambil sidik jarinya pada saat dia masuk, kami foto, keluarnya kami cek lagi," ucap Satrio.

Pengawasan itu diberlakukan untuk semua pengunjung, baik laki-laki maupun perempuan. Saat selesai berkunjung, petugas rutan akan mencocokkan kembali data sebelum dan setelah mereka berkunjung.

"Dari kemarin kami langsung berlakukan itu, kami foto, sidik jari. Itu pada datang dan pulang harus cocok," ujarnya.

Anwar alias Rijal merupakan narapidana dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Perbuatan keji dan sadis Anwar terjadi pada 22 Oktober 2015 di area Perhutani, Petak 17, Resort Pemangkuan, Hutan Tenjo, Desa Pangaur, Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ia telah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 23 Juni lalu terkait kasus tersebut. Majelis hakim memvonis hukuman penjara seumur hidup kepada Anwar. Putusan hakim itu sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum.

Kompas TV Pemerkosa Sadis Kabur, Poster Pencarian Tersebar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com