JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan orangtua siswa baru sudah berada di lingkungan SMAN 3 Jakarta sejak Senin (18/7/2016) pagi.
Mereka mengantarkan anak-anaknya untuk menimba ilmu di sekolah tersebut.
Salah satu orangtua siswa, Desyana (48), mengaku berangkat dari rumahnya di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan, pukul 05.30.
Ia mengantarkan anak keduanya itu agar semangat belajar di sekolah yang baru.
"Ini kepedulian orangtua terhadap anaknya dan membawa anak semangat menuju sekolahnya yang baru," ujar Desy kepada Kompas.com di SMAN 3.
(Baca juga: "Antar ke Sekolah agar Anak Lebih Percaya Diri")
Selain itu, ia mengantarkan anaknya pada hari pertama sekolah agar dapat berpesan kepada pihak sekolah supaya anaknya dijaga.
Desy juga mengatakan bahwa dengan mengantarkan anak ke sekolah, maka kekhawatirannya akan perpeloncoan anak di sekolah bisa berkurang.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, siswa SMAN 3 terlibat perpeloncoan dan diberi sanksi tidak lulus sekolah.
"Saya juga mengurangi raca cemas agar kejadian yang terinfokan saat itu tidak terulang lagi," kata dia.
Orangtua lainnya, Rina (52), mengaku mengantarkan anaknya ke sekolah untuk membekali anaknya cara menjaga diri.
Rina mengatakan, kondisi sekolah akhir-akhir ini berbeda dengan saat anak pertamanya bersekolah di SMAN 3.
"Sekian tahun lalu kakaknya di sini, situasinya kan berbeda dengan sekarang ini. Kita harus kontrol anak kita dan membekali anak kita menjaga dirinya," ucap Rina.
Rina pun mengapresiasi pelaksanaan masa orientasi peserta didik baru (MOPDB) yang diselenggarakan oleh bagian kesiswaan sekolah.
"Saya kira ini lebih bagus karena intinya kan MOS (masa orientasi siswa) itu pengenalan sekolah ya," tutur dia.
Selain mengantarkan anak-anak ke sekolah, para orangtua secara simbolis menyerahkan anaknya kepada SMAN 3 pada pembukaan MOPDB hari ini.
"Terima kasih atas kepercayaan orangtua memercayakan anaknya untuk dididik, dibina oleh SMAN 3," ujar Kepala SMAN 3 Ratna Budiarti.
(Baca juga: Hari Pertama Masuk Sekolah, Belasan Siswa SMAN 3 Datang Terlambat)
Sementara itu, Pengawas Paket SMAN 3 dari Dinas Pendidikan DKI, Horas Saragih, mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawasi sekolah dan semua siswa agar tidak terjadi lagi hal-hal yang dikhawatirkan orangtua.
"Harapannya sudah dilakukan pengawasan, siswa-siswa itu tidak melakukan lagi hal itu," kata Horas.
Ia pun mengatakan bahwa kini pelaksanaan MOPDB tidak melibatkan siswa senior di sekolah tersebut. MOPDB digelar oleh panitia dari bagian kesiswaan sekolah.
"Sudah beda zaman, beda masa, beda manajemen. Sekarang guru-guru yang atur dari kesiswaan," ucap dia.
Menurut Horas, rangkaian pelaksanaan MOPDB direncanakan oleh pihak sekolah dan disetujui oleh dinas pendidikan.