JAKARTA, KOMPAS.com — Memasuki hari pertama sekolah pada tahun ajaran 2016/2017, Senin (18/7/2016), sekolah-sekolah di DKI Jakarta melaksanakan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Salah satunya adalah SMAN 3 Jakarta di Setiabudi, Jakarta Selatan. Tahun ini, pelaksanaan MPLS yang dulu bernama masa orientasi peserta didik baru (MOPDB) tersebut digelar oleh pihak sekolah tanpa melibatkan siswa senior.
(Baca juga: "Antar ke Sekolah agar Anak Lebih Percaya Diri")
Hal tersebut berdasarkan kebijakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
Haslinda, salah satu anggota panitia MPLS SMAN 3, mengatakan bahwa materi yang disampaikan kepada siswa baru dalam MPLS ini mencakup semua hal yang berhubungan dengan kegiatan siswa di sekolah.
"Lingkungan sekolah, guru, belajar di sekolah seperti apa, tata tertib, semua hal yang berhubungan dengan aktivitas mereka di SMAN 3," ujar Haslinda kepada Kompas.com.
Materi-materi tersebut akan disampaikan oleh guru-guru SMAN 3. Selain itu, menurut Haslinda, dalam MPLS tahun ini, pihak sekolah mengundang pihak Gerakan Nasional Anti Bullying (GENAB) sebagai pemateri.
Berdasarkan website resminya, http://genabindonesia.org, GENAB merupakan sekelompok masyarakat yang peduli dan mendukung upaya-upaya untuk menghilangkan bullying di dunia pendidikan.
Gerakan ini dibentuk sebagai respons terhadap kasus bullying di SMAN 3 yang menewaskan salah seorang korban.
Orangtua korban bersama dengan para orangtua lainnya kemudian membentuk GENAB untuk mencegah kasus serupa terjadi lagi.
Menurut Haslinda, pihak sekolah telah bekerja sama dengan gerakan tersebut sejak lama.
"Kita emang udah lama kerja sama sama GENAB. Kebetulan peran aktif alumni juga karena kan pendirinya alumni," ucap Haslinda.
Selain itu, MPLS di SMAN 3 turut melibatkan pihak Polsek Metro Setiabudi dan Kecamatan Setiabudi.
"Pembukaan juga memperkenalkan dari camat dan kepolisian. Lingkungan di SMAN 3 ini lingkungan yang aman tertib. Jadi kalau enggak tertib, tahu harus ke mana lapornya," tutur dia.
Dalam pembukaan MPLS SMAN 3, Camat Setiabudi Dyan Erlangga menyampaikan sambutannya.
Ia menekankan tugas utama siswa untuk belajar dan tidak melakukan pergaulan bebas.
"Jauhi narkoba, pergaulan bebas. Tugas kalian itu belajar," ucap Dyan dalam sambutannya.
Dyan juga meminta kepala sekolah dan seluruh jajarannya untuk memperkenalkan kehidupan sekolah yang bertujuan menjaga generasi bangsa selama MPLS berlangsung.
"Sudah tidak ada lagi bully-bully-an di sekolah," kata dia.
Ia mengingatkan kepada siswa akan sanksi yang diberikan apabila terlibat perpeloncoan, yakni mulai dari dikeluarkan sekolah hingga sanksi hukum.
(Baca juga: "Antarkan Anak ke Sekolah untuk Kurangi Kekhawatiran akan Perpeloncoan")
Selain itu, Dyan meminta siswa melapor apabila mendapat perlakuan bullying dari siapa pun.
"Laporkan kalau kalian menerima tindakan-tindakan di sekolah atau di luar lingkungan sekolah. Kantor kecamatan dan polsek deket di sini, itu adalah kantor rakyat," tutur Dyan.
MPLS akan dilaksanakan selama tiga hari hingga Rabu (20/7/2016). Setiap harinya, MPLS di SMAN 3 berlangsung sejak pukul 06.30 hingga 14.00.