Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Korban Vaksin Palsu di RS Harapan Bunda Buat Pernyataan Sikap

Kompas.com - 18/07/2016, 17:39 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para orangtua yang memvaksinkan anaknya di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, membuat pernyataan sikap baru menanggapi situasi terkini kasus vaksin palsu di rumah sakit tersebut. Para orangtua menambahkan lima tuntutan lagi menanggapi perkembangan terakhir ini.

Perwakilan orangtua kasus vaksin di rumah sakit tersebut, August Sireger menyatakan, pihaknya menyayangkan sikap RS Harapan Bunda yang memblokir posko crisis per 18 Juli 2016.

"Padahal, crisis centre merupakan upaya solidaritas orangtua korban untuk mendorong pihak RS Harapan Bunda bertanggung jawab atas praktik pemberian vaksin palsu," kata August di RS Harapan Bunda, Senin (18/7/2016) sore.

Pihaknya menghargai adanya proses vaksin ulang yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan di RS Harapan Bunda kepada 44 nama yang terverifikasi mendapat vaksin palsu.

Namun, pihak RS Harapan Bunda dianggap tidak serius untuk membuka informasi terkait proses vaksinasi ulang dan memberi kejelasan terhadap korban-korban lainnya.

Ia juga menyinggung upaya orangtua korban untuk menemui dan meminta kejelasan pada Kementerian Kesehatan dan RS Harapan Bunda yang sedang melakukan vaksinasi ulang di rumah sakit itu dipersulit oleh pihak keamanan RS Harapan Bunda.

Untuk itu, kata August, jika dalam waktu 1x24 jam tidak ada respons dari pihak RS Harapan Bunda, makan akan menempuh jalur hukum dan melakukan advokasi ke Komnas HAM, DPR, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Komisi Informasi Publik, dan Ombudsman RI serta lembaga negara lainnya untuk menyelesaikan kasus ini.

Berikut lima tuntutan dalam pernyataan sikap orangtua kasus vaksin palsu RS Harapan Bunda hari ini :

  1. RS Harapan Bunda menjalankan tujuh tuntutan yang telah dibuat oleh aliansi orangtua korban vaksin palsu
  2. Pihak Kementerian Kesehatan untuk menemui para orangtua korban dan menyelesaikan kasus vaksin palsu
  3. Tidak adanya diskriminasi terhadap korban vaksin palsu untuk membuka crisis centre dengan fasilitas yang memadai di dalam teritori RS Harapan Bunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan
  4. Penyelesaian kasus tidak hanya dikerdilkan pada penghukuman pelaku vaksin palsu dan pemberian vaksin baru, tetapi harus ditagih janji dan tanggung jawab segala risiko yang terjadi di masa depan
  5. Semua pihak yang terlibat dalam praktik vaksin palsu harus dihukum seadil-adilnya.
Kompas TV 127 Orangtua Lapor ke Posko Vaksin Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Janggal dengan Kematian Anaknya di Dalam Toren, Ibu Korban: Ada Bekas Cekikan

Megapolitan
Pemalsu Dokumen yang Ditangkap Polsek Setiabudi Pernah Jadi Calo SIM

Pemalsu Dokumen yang Ditangkap Polsek Setiabudi Pernah Jadi Calo SIM

Megapolitan
2 Sebelum Ditemukan Tewas di Toren, Korban Sempat Pamit ke Ibunya

2 Sebelum Ditemukan Tewas di Toren, Korban Sempat Pamit ke Ibunya

Megapolitan
Kadernya Hadiri Rakorcab Gerindra meski Beda Koalisi, Golkar Depok: Silaturahim Politik Saja

Kadernya Hadiri Rakorcab Gerindra meski Beda Koalisi, Golkar Depok: Silaturahim Politik Saja

Megapolitan
Ulah Bejat Bujang Lapuk di Bogor, Cabuli 11 Anak di Bawah Umur gara-gara Hasrat Seksual Tak Tersalurkan

Ulah Bejat Bujang Lapuk di Bogor, Cabuli 11 Anak di Bawah Umur gara-gara Hasrat Seksual Tak Tersalurkan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak

Megapolitan
Tersangka Pemalsu KTP dan Ijazah Raup Keuntungan Rp 30 Juta Per Bulan

Tersangka Pemalsu KTP dan Ijazah Raup Keuntungan Rp 30 Juta Per Bulan

Megapolitan
Besok, Siswi SLB di Kalideres yang Jadi Korban Pemerkosaan Bakal Lapor Polisi

Besok, Siswi SLB di Kalideres yang Jadi Korban Pemerkosaan Bakal Lapor Polisi

Megapolitan
Pelaku Pencabulan 11 Anak di Bogor Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Pelaku Pencabulan 11 Anak di Bogor Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Koalisi Masyarakat Sipil Gugat Pemberian Pangkat Bintang Empat Prabowo ke PTUN

Megapolitan
Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Polsek Setiabudi: Pemalsu KTP dan SIM Cari Pembeli lewat FB

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Polisi Tangkap 2 Pemalsu Dokumen KTP, SIM, dan Buku Nikah

Megapolitan
Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Kagetnya Warga di Pondok Aren: Cium Air Rumah Bau Bangkai, Ternyata Ada Mayat Membusuk di Dalam Toren

Megapolitan
Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Hasrat Seksual Tak Tersalurkan, Pria Paruh Baya Cabuli Anak di Bawah Umur di Bogor

Megapolitan
Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Bawaslu Jakarta Minta Warga Lapor jika Temukan Tindak Pidana Saat Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com