JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan pengumpulan data KTP yang dilakukan "Teman Ahok" memang sudah selesai. Namun, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyarankan agar tetap ada kegiatan di bawah naungan Teman Ahok.
Pria yang akrab disapa Ahok ini menyarankan agar Teman Ahok menjadi brand.
"Teman Ahok kan yayasan resmi, ada akta notarisnya. Kalian bisa jualan merchandise, lambang Teman Ahok bisa dipatenkan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (29/7/2016).
Ahok menyarankan agar konsep franchise diterapkan. Siapapun boleh membuka toko Teman Ahok dan menjual merchandise mereka asalkan membayar fee kepada Teman Ahok.
Tidak hanya membuka toko, Ahok menyarankan kegiatan seminar dilakukan juga di berbagai kota. Semangatnya masih sama yaitu untuk mengajarkan kepada warga bahwa pemimpin tidak harus mengemis kepada parpol agar bisa dicalonkan.
"Saya bersedia sewaktu-waktu jadi pembicara datang supaya di seluruh Indonesia yang mau jadi kepala daerah tidak harus selalu ngemis misalnya gitu ya kepada parpol," ujar Ahok.
Tiga partai pendukung Ahok juga bisa ikut andil dalam hal ini. Partai ini adalah Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Teman Ahok bisa berkolaborasi dengan pengurus 3 partai pendukung di seluruh Indonesia jika akan membuat kegiatan.
Cara itu bisa memberi keuntungan untuk partai juga yaitu mendongkrak suara mereka di berbagai wilayah.
"Kalau Teman Ahok sama saya kepentingannya kan untuk membuktikan kalau kamu berpolitiknya tidak menerima suap, tidak berpihak pasti kamu laku," ujar Ahok. (Baca: Jatuh Bangun Satu Tahun "Teman Ahok" dan Keputusan Akhir Sang Gubernur)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.