Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahu Diri, Partai Gerindra Tidak Akan Paksakan Sandiaga Jadi Cagub DKI

Kompas.com - 30/07/2016, 16:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI Jakarta dari Partai Gerindra Syarif menegaskan partainya tidak bersikeras mengusung Sandiaga Uno sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Sebab, lanjut dia, Partai Gerindra tidak memiliki cukup kursi di DPRD DKI Jakarta untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

"Sandiaga Uno terbuka lebar untuk calon DKI 1 atau 2, enggak harus jadi DKI 1. Kami tahu diri, partai pemenang kedua di Jakarta," kata Syarif dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2016).

Partai Gerindra memiliki sebanyak 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sedangkan partai politik minimal harus memiliki sebanyak 22 kursi untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tanpa berkoalisi.

Syarif menyebut partainya akan berkoalisi dengan partai politik lainnya, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

"Kalau berkoalisi, calon dari PDI-P maju sebagai DKI 1. Tapi kalau PDI-P mengusung Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama), berarti memang harus ada dua pasangan (pada Pilkada DKI Jakarta 2017)," kata Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta tersebut.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjuk Sandiaga Uno sebagai bakal calon gubernur yang diusung partai berlambang burung garuda tersebut, pada Jumat (29/7/2016).

Sandiaga merupakan salah satu tokoh yang termasuk dalam penjaringan oleh DPD Gerindra DKI Jakarta. Ia menjelaskan, Sandiaga terpilih karena menjalankan tugas untuk turun ke masyarakat selama enam bulan. Respons masyarakat, lanjut Syarif, menginginkan pemimpin seperti Sandiaga.

"Yang dijanjikan Sandi juga tidak muluk-muluk, yang penting harga sembako terjangkau dan ketersediaan lapangan pekerjaan," kata Syarif. (Baca: Prabowo Pilih Sandiaga Uno sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com