JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta didominasi urusan bisnis.
Rata-rata wisman yang berkunjung untuk kepentingan bisnis itu datang ke Ibu Kota melalui tiga pintu, yakni Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma, serta Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kalau mancanegara yang datang ke Jakarta itu dari data kita, sebagian besar dia bukan untuk traveling, tetapi untuk urusan bisnis," ucap Djarot di Gedung Teknis, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Selasa (2/8).
(Baca juga: Hingga Juni, Jumlah Wisman ke Indonesia Tembus 5 Juta Orang)
Djarot mengatakan, walaupun Jakarta merupakan kawasan bisnis, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mengembangakan wilayah yang berpotensi dikunjungi wisman usai mengurus bisnisnya.
Menurut Djarot, para wisman tidak memilih mal sebagai tempat melepaskan rasa penat setelah sibuk dengan urusan bisnis.
"Kayak Jalan Jaksa, kemudian Jalan Sabang, dulu itu kan itu tempat duduk-duduk, tempat nongkrong. Kita akan kembalikan. Dengan begitu mereka akan lebih lama di Jakarta," ujar dia.
(Baca juga: Jumlah Wisman ke Jakarta Turun 19,09 Persen pada Juni)
Sebelumnya, BPS DKI Jakarta merilis kunjungan wisman ke Ibu Kota menurun. Berdasarkan data BPS, penurunan tersebut dapat dilihat dengan membandingkan jumlah wisman masuk ke Jakarta pada bulan Mei dan Juni.
Pada bulan Mei, wisman ke Ibu Kota jumlahnya mencapai 193.208, sedangkan bulan Juni 156.326. Artinya, ada penurunan sebesar 19,09 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.