Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heru Margianto
Managing Editor Kompas.com

Wartawan Kompas.com. Meminati isu-isu politik dan keberagaman. Penikmat bintang-bintang di langit malam. 

Kenapa Sih Risma atau Ridwan Kamil Harus Ditarik-tarik ke Jakarta?

Kompas.com - 03/08/2016, 06:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Risma memang kader PDIP yang mumpuni.  Ia pernah dinobatkan sebagai walikota terbaik ketiga di dunia oleh World Mayor Prize (WMP) pada 2015.

WMP menyebut, salah satu prestasi Risma adalah membuat sebagian besar lahan kosong menjadi ruang terbuka. Di Surabaya Risma membangun 11 taman besar dengan tema berbeda dengan kelengkapan akses wifi.

Pendek kata, Risma mengubah wajah kota Surabaya yang panas dan gersang menjadi asri dan ramah publik.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, saat berbicara dalam acara bedah buku "Merajut Kemelut: Risma, PDI Perjuangan, dan Pilkada Surabaya", di Universitas Airlangga, Surabaya, Senin (11/4/2016), pernah memuji kepemimpinan Risma.

Menurut Hasto, Risma memiliki sentuhan politik dalam wajah kerakyatan. Risma dianggapnya mampu mengintegrasikan antara harapan wong cilik dengan kebijakan-kebijakannya yang berbasis perkembangan teknologi informasi modern.

Prestasi dan kapabilitas kepemimpinan Risma sudah terbukti. Pertanyaannya, apa relevansinya menarik Risma ke Jakarta?

Dengan seluruh kemampuannya, kenapa Risma tidak dibiarkan membangun Jawa Timur yang menjadi basis kepemimpinnannya.

Jawa Timur punya segudang persoalan yang membutuhkan kecakapan Risma.

Mari kita tengok beberapa di antaranya. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015 berada di peringat 16 dari 34 provinsi di Indonesia dengan angka 68,95 jauh di bawah DKI Jakarta yang menduduki peringkat pertama dengan nilai 78,99.

IPM adalah tolok ukur kuantitatif tentang sejauh mana masyarakat mendapatkan akses hasil pembangunan dalam hal pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Tiga dimensi dasar pengukuran IPM adalah umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup yang layak.

IPM menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam membangun kualitas hidup masyarakat. Semakin tinggi angka IPM suatu daerah, semakin berkualitas kehidupan masyarakat di daerah itu.

Selengkapnya soal IPM 2015 bisa dilihat di sini.  

Jawa Timur juga memiliki angka penduduk miskin jauh lebih banyak dibanding Jakarta. Data BPS 2015 menyebutkan, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur mencapai 4,7 juta orang. Sementara, di Jakarta tercatat 368 ribu. Data BPS bisa dilihat di sini.

Di bidang pendidikan, Jawa Timur juga masih punya pekerjaan rumah terkait angka penduduk yang masih buta huruf.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com