Oknum mantan ketua RT itu sempat tidak mengaku telah memalsukan kartu BPJS Kesehatan saat didatangi warga dan pihak puskesmas. Bahkan, istrinya, mengaku mendapatkan kartu BPJS Kesehatan langsung dari puskesmas.
Padahal, pada 2014, puskesmas masih belum diperkenankan membagikan kartu BJPS Kesehatan. Itu mengapa Zaenal yakin jika oknum mantan ketua RT itu telah melakukan pemalsuan.
"Puskesmas pada tahun 2014 belum membagikan kartu, tapi (dalam aturannya) nanti tahun 2015 baru puskesmas baru terlibat dalam pembagian kartu. Jadi disitu ketahuan," ujar Zaenal.
Karena kasus itu, oknum mantan ketua RT tersebut akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya. Warga berencana melaporkan oknum mantan ketua RT itu ke pihak berwajib.
DJSN mengaku mendapat informasi dari Puskesmas Kecamatan Koja bahwa selain di Koja, kartu BPJS palsu juga beredar di salah satu wilayah di Jakarta Barat yaitu di daerah Kebon Jeruk.
Namun, informasi itu masih harus ditelusuri lebih dalam karena korban pemalsuan kartu BPJS Kesehatan yang berada di Koja, sebagian telah pindah ke daerah Jakarta Barat.
"Semoga tidak ada pelaku lain. Kami belum tahu apakah pelakunya sama atau beda, tapi Jakarta lebih gampang (diketahui) karena Jakarta gampang mendapatkan informasi," ujar Zaenal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.