Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Agustus Gerbang Tol Senayan Tak Layani Sistem Tunai

Kompas.com - 07/08/2016, 10:20 WIB

JAKARTA - Mulai akhir Agustus ini Gerbang Tol Senayan, Jakarta Pusat, tidak melayani sistem pembayaran tunai. Kebijakan tersebut diambil untuk mengurangi antrean kendaraan yang terjadi khususnya pada saat jam-jam sibuk.

AVP Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru, mengatakan pihaknya akan menerapkan kebijakan sistem pembayaran dengan non-tunai. Kebijakan itu untuk mempercepat proses transaksi yang terjadi selama di gerbang tol.

"Ini dilakukan karena yang pertama adalah untuk percepatan transaksi dan yang kedua untuk terkait kebijakan nasional untuk meningkatkan transaksi non-tunai. Jika tunai transaksi bisa 8-10 detik kalau pakai e-toll hanya 3-4 detik, setengahnya saja," ungkapnya, Jumat (5/8/2016).

Dari tiga gerbang tol yang ada sekarang, dimana satu unit untuk transaksi tunai dan dua lainnya untuk transaksi non-tunai, sudah tidak mampu melayani jumlah kendaraan yang masuk setiap harinya. Alhasil kemacetan pun tidak dapat terhindarkan.

Ia menambahkan kebijakan tersebut diambil juga karena dinilai yang paling memungkinkan. Pasalnya untuk menambah jumlah gerbang tol yang saat ini hanya ada tiga unit, dirasa sudah sangat tidak memungkinkan.

"Kami enggak mungkin tambah gardu karena lahan yang ada terbatas. Kalau di luar kota kami masih menambah persentase (gerbang tol) yang ada. Lalu bagaimana caranya? Kami gunakan pembayaran elektronik untuk mengurangi antrean," ungkapnya.

Untuk mewujudkan kebijakan baru tersebut agar berjalan dengan lancar, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada para pengguna jalan tol. Diharapkan dengan adanya sosialisasi, para pengendara tidak kaget dan menyiapkan alat pembayaran yang dibutuhkan.

Namun dirinya belum bisa memastikan apakah kebijakan itu sebatas ujicoba semata atau akan diterapkan untuk seterusnya.

"Yang pasti kami akan evaluasi nantinya seperti apa. Ini demi memberikan pelayanan terbaik bagi para pengguna jalan," tutupnya.

Sebelumnya PT Jasa Marga juga sudah menerapkan kebijakan serupa di Gerbang Tol Semanggi 1, Jakarta Pusat, dimana para pengguna jalan hanya akan dilayani dengan sistem pembayaran non-tunai di dua gerbang tol yang ada.

(Warta Kota/Junianto Hamonangan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com