4. Merasa difitnah Taufik dan suruh anak buah perjuangkan kontribusi tambahan
Sanusi sempat menanyakan soal Ahok yang disebut sudah setuju untuk menghapus tambahan kontribusi 15 persen setelah berbicara dengan Ketua Balegda DPRD DKI Mohamad Taufik.
"Kata Taufik, saya sudah setuju. Wah, ini brengseknya sudah luar biasa. Saya bilang ini ada permainan di Balegda ini," ujar Ahok.
Sanusi mengatakan bahwa sempat ada pembicaraan informal antara Ahok dan Taufik di ruang VIP Gedung DPRD DKI. Pertemuan itu juga dilihat oleh Sekda DKI Saefullah.
Sanusi mengatakan, pertemuan itu berlangsung sebelum sidang paripurna. Dalam pertemuan itu, Taufik menunjukkan kepada Ahok mengenai tabel simulasi tambahan kontribusi sebesar 15 persen.
Jika tambahan kontribusi 15 persen ditetapkan maka pengembang harus membayar senilai Rp 48 miliar. Kata Sanusi, ketika itu Ahok mengatakan, "Wah, ini namanya kita merampok swasta."
Cerita itu juga pernah disampaikan oleh Taufik saat menjadi saksi untuk terdakwa mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja. Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuti Kusumawati sempat melapor kepada Ahok soal cerita Taufik.
Tuti mengatakan, Taufik menyebut Ahok sudah setuju dengan penghapusan tambahan kontribusi. Dalam persidangan Senin (5/9/2016), Ahok membantah semua itu. Dia menyebut Taufik tidak hanya sudah memfitnahnya soal persetujuan penghapusan tambahan kontribusi 15 persen, tetapi juga sudah membohongi anak buahnya.
Menurut Ahok, tidak mungkin dia menyetujui hal itu. Sebab, selama ini dia selalu menyampaikan di tiap rapat bahwa tambahan kontribusi 15 persen harus dipertahankan.
"Bu Tuti datang ke saya dan bilang sudah disetujui Gubernur. Inilah penipuan ke anak buah saya dan untungnya anak buah saya sadar, tidak mungkin saya setuju. Bagaimana bisa Pak Taufik bilang ke anak buah saya kalau saya setuju?" ujar Ahok.
Ahok pun sudah berpesan kepada anak buahnya untuk terus mempertahankan tambahan kontribusi. Ahok juga menolak mentah-mentah usulan Balegda yang ingin mengonversi tambahan kontribusi dari besar kontribusi 5 persen.
Jika demikian, Ahok menilai Pemprov DKI akan mengalami kerugian.
"Saya memang sampaikan (kepada anak buah), kalau kalian berkhianat tidak lakukan amanat, saya akan pecat dan pidanakan kalian. Saya ancam," ucap Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.