Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegamangan Ahok di Antara Teman Ahok dan Megawati

Kompas.com - 08/09/2016, 20:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat kepercayaan diri Basuki Tjahaja Purnama begitu tinggi untuk diusung Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Pilkada DKI Jakarta 2017, muncul sekelompok anak muda yang dirundung kekhawatiran.

Mereka yang mengatasnamakan "Teman Ahok" itu datang dan khawatir Basuki atau Ahok dimakzulkan dari jabatannya sebagai Gubernur oleh DPRD DKI Jakarta. Di sisi lain, Teman Ahok juga khawatir tak ada partai politik yang mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Saya diam, kerja baik, juga pasti dicalonin sama Bu Mega karena dia tahu petahana kerja baik. Akan tetapi, anak-anak muda (Teman Ahok) ini bilang, 'Lebih baik Bapak punya senjata sendiri,'" kata Ahok bercerita dalam acara Rosi yang ditayangkan KompasTV, Kamis (8/9/2016) malam.

Melihat kegigihan pendukungnya, Ahok akhirnya memutuskan maju melalui jalur perseorangan. Dengan syarat, Teman Ahok harus mengumpulkan satu juta data KTP.

Saat itu, Ahok pesimistis pendukungnya mampu memenuhi syarat yang diberikannya. Sebab, mengumpulkan fotokopi KTP dan mengisi formulir dukungan hingga satu juta data adalah pekerjaan yang tidak mudah.

"Namun, tengah jalan, mereka udah kumpulin 500.000 lebih fotokopi KTP," kata Ahok.

Mampu mengumpulkan ratusan ribu fotokopi KTP, Teman Ahok mulai menyeleksi calon wakil gubernur mana yang pantas mendampingi Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Mereka mulai ngeyel gue pikir, mulai bilang gini, 'Eh jadi siapa wakil (gubernur)-nya nih? Kalau enggak isi, kami sayembara isi (nama calon) wakil gubernur.' Wah gue mulai takut nih," kata Ahok tertawa.

Kemudian Ahok memanggil pendukungnya dan bertanya keinginan mereka. Teman Ahok menyerahkan seluruh keputusan mengenai calon wakil gubernur kepada Ahok. Mendengar itu, Ahok memutuskan ingin kembali berpasangan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Djarot yang juga kader PDI-P menolak jika maju jalur perseorangan bersama Ahok.

Ahok "ancam" Megawati

Demi mendapatkan Djarot kembali, Ahok sampai mendatangi Megawati. Saat itu, Megawati bertanya kepada Ahok, mengapa berpikiran untuk maju melalui jalur perseorangan.

Selain itu, Megawati bertanya mengenai keputusan Ahok untuk meninggalkan Djarot dan memilih Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebagai bakal calon wakil gubernurnya.

"Bayangin, Bu Megawati kami ancam, 'Kalau Ibu enggak masukin (Djarot), gue tinggal', kan kurang ajar banget. Ya tetapi gimana, saya juga enggak mau mengecewakan Teman Ahok," kata Ahok.

"Sekarang saya bisa ngerti gimana Bung Karno dipaksa memerdekakan Indonesia. Begitu gue bilang. Ya udah saya bilang, saya enggak mau anak muda ini kehilangan kepercayaan sama politisi," kata Ahok. (Baca: Megawati Kesal Ditanyai Terus soal Ahok)

Cara Ahok agar pendukungnya tidak kecewa

Ahok akhirnya memutuskan maju melalu jalur partai politik. Sudah ada tiga partai politik yang resmi menyatakan dukungan untuknya pada Pilkada DKI Jakarta 2017, yakni Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.

Keputusan ini bertolak belakang dengan sikapnya yang sempat bersikeras maju secara perseorangan. Namun, Ahok meyakini pendukungnya tak kecewa atas putusannya. Setelah memutuskan maju melalui jalur partai politik, Ahok langsung mengajak pendukungnya makan-makan.

"Orang idealis kan gitu, cuma masalah makan aja. Makan enak, lupa marah dia."

"Terus saya tanya, kalian enggak takut diculik? Tenang Pak, enggak ada yang mau nyulik kami Pak. Soalnya makannya banyak," kata Ahok tertawa.

Kompas TV Ahok: Saingan Sama Saya, Tapi Program Gak Jelas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com