Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Ahok dari Kepulauan Seribu hingga Deklarasi di DPP PDI-P

Kompas.com - 21/09/2016, 09:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kompas TV PDI-P Resmi Usung Ahok-Djarot

Pernyataan Ahok menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, dia tak ke DPP PDI-P dan memilih ke Balai Kota. Sedangkan Djarot langsung meluncur ke kantor DPP PDI-P. Di Balai Kota, Ahok menceritakan seluruh kader DPP PDI-P menghadiri pertemuan di kediaman Megawati.

Tak sedikit dari mereka yang mengharap Ahok untuk introspeksi. Ahok dianggap terlalu banyak bicara macam-macam. Kemudian Ahok mengeluarkan kertas yang berisi tentang Dasa Prasetya PDI-P. Dasa Prasetya merupakan sepuluh pemikiran kebangsaan mengenai usaha pemberdayaan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

"Saya ditanya, tahu enggak apa yang diperjuangin PDI-P? Dasa Prasetya PDI-P," kata Ahok.

Para kader PDI-P bertanya kepada Ahok, apakah nantinya Ahok bersedia menjalankan Dasa Prasetya PDI-P jika benar-benar diusung sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kemudian saya baca kan kertasnya. Wah ini sudah saya kerjain, udah gue lakuin begini sih, bebas biaya berobat, pendidikan," kata Ahok.

Saat itu, Ahok mengaku masih belum mendapat kepastian dari PDI-P. Ia mengatakan akan dihubungi oleh Djarot jika ia diusung oleh PDI-P pada Pilkada DKI Jakarta 2017. (Baca: Ini Empat Alasan PDI-P Dukung Ahok-Djarot)

Ke DPP

Pukul 19.55 WIB, Ahok keluar dari ruang kerjanya. Kepada awak media, Ahok mengaku akan kembali ke kediamannya dan memilih menonton pengumuman PDI-P dari siaran televisi.

"Pulang.. Pulang.. Pulang.. (Nonton) di TV aja di mobil," kata Ahok tanpa senyum.

Selain itu, dia mengaku belum ditelepon Djarot untuk datang ke DPP PDI-P. Mobil dinas Ahok langsung melaju kencang meninggalkan Balai Kota.

Seakan tak percaya, awak media bertanya-tanya atas pernyataan Ahok tersebut. Benar, ternyata Ahok mengelabui awak media. Dia tidak pulang dan melaju ke kantor DPP PDI-P.

Dia tiba di lokasi pengumuman melalui basement gedung. Awak media yang sempat terkecoh, buru-buru mengejar Ahok ke DPP PDI-P. Ahok yang tidak mengenakan seragam PDI-P tiba sesaat sebelum petinggi partai berlambang banteng moncong putih tersebut melaksanakan konferensi pers. (Baca: Baju Batik Coklat Ahok di Tengah Seragam Merah di DPP PDI-P...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com