Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan di Cikeas, Akankah Lahirkan Sepasang Penantang Ahok-Djarot?

Kompas.com - 22/09/2016, 07:56 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Drama pencarian calon wakil gubernur bagi Basuki Tjahaja Purnama dan misteri dukungan PDI Perjuangan sebagai partai terbesar di Jakarta mungkin sudah usai. Cerita mengenai semua itu kemarin sudah berakhir setelah Basuki dan Djarot Saiful Hidayat bersama-sama mendaftar ke KPU DKI untuk maju dalam pilkada.

Kini, giliran cerita para penantang Ahok yang belum selesai. Malam tadi, Rabu (21/9/2016), ada pertemuan di kediaman Ketua DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

SBY mengumpulkan petinggi partai, seperti Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum DPP PPP M Rommahurmuziy, dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. Pertemuan dilakukan hingga Kamis (22/9/2016) dini hari.

Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan jika mereka akan mengusung calon lain di luar petahana.

Namun, soal siapa yang akan menjadi penantang Ahok-Djarot, hal tersebut masih belum disepakati.

"Kalau itu sudah menjadi kesepahaman karena keempatnya sudah memutuskan tidak mendukung Ahok-Djarot," kata Sekjen DPP PPP Arsul Sani dalam pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis pagi.

Kendati demikian, Arsul enggan mengungkap nama calon yang akan diusung keempat parpol itu pada Pilkada DKI nantinya. "Belum bisa saya disclose," ujar dia.

Tanpa PKS dan Partai Gerindra

Pertemuan di Puri Cikeas diduga tidak diikuti oleh Partai Gerindra. Ketika itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memanggil para pengurusnya dan juga Sandiaga Uno.

Pada malam yang sama, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman juga melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Keduanya sudah mengetahui bahwa empat partai melakukan pertemuan di Puri Cikeas.

Menurut Sohibul, nantinya akan ada pertemuan sesi berikutnya yang kemungkinan diikuti oleh Gerindra dan PKS.

"Jadi semacam ingin bicara dulu empat partai, nanti setelah punya formula yang bagus akan dibahas bersama enam partai," kata Sohibul.

Ketua Tim Pemenangan Cagub dari Partai Gerindra, Syarif, mengungkapkan bahwa Prabowo menginginkan dua pasang calon dalam Pilkada DKI 2017 ini. Dia ingin semua partai bergabung dan head to head dengan Ahok-Djarot.

Ketidakhadiran Gerindra dan PKS ke Puri Cikeas dinilai untuk menyamakan persepsi mengenai itu dulu, khususnya kepada Sandiaga. Syarif mengatakan, Prabowo sedang memberikan pengertian kepada Sandiaga mengenai pentingnya kesolidan Koalisi Kekeluargaan.

Jika Sandiaga bisa menerima, dia harus siap dengan skenario untuk menjadi bakal calon gubernur atau bakal calon wakil gubernur. Sebab, kata Syarif, ada kecendrungan dari Partai Demokrat untuk mengusung Yusril Ihza Mahendra sebagai calon gubernur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com